The Face: Redemption

AvaRe
Chapter #9

6 - Survivor (Bagian 2)

Tak lama, tampak sebuah truk berjalan ke arah kelompok Zero. Begitu berhenti, wanita itu memberi sinyal kepada Zero dkk yang masih berdiri bingung di luar mobil untuk mengikuti mereka. Tanpa pikir panjang, mereka segera masuk ke dalam mobil dan mengikuti siapa pun wanita itu.

“Kau yakin?” tanya Yordan pada Zero yang mulai memacu mobilnya.

“Tidak ada salahnya. Toh dari yang kulihat dia bukan Darkworker. Mungkin orang asli sini,” jawab Zero.

“Apa yang terjadi?” tanya Anna tiba-tiba.

“Kau sadar juga akhirnya,” ucap Zero dingin, membuat Anna mendengus.

“Aku syok!” balas Anna. Nada suaranya terdengar sebal.

“Sudah-sudah, kita ikuti mereka,” Yordan berusaha menenangkan suasana.

Mobil mereka melaju perlahan meninggalkan padang pasir, kembali ke jalanan. Di kejauhan nampak bangkai kalajengking raksasa tadi sudah diam tak lagi bergerak. Mungkin sudah mati. Leo dengan penuh penasaran terus memandangi bangkai itu.

Mereka terus berjalan ke utara, hingga akhirnya, setelah beberapa lama tampak bebarapa pohon yang masih hidup di kanan-kiri jalan. Setelah berjalan kurang lebih 15 menit, mereka tiba di sebuah pemukiman kecil dengan hanya beberapa rumah di pinggir jalan.

Truk di depan mereka tidak memelankan lajunya sama sekali, malah, ketika tiba di pemukiman itu, berbelok tajam ke arah kiri, menerobos dataran pasir lagi dan masih terus melaju.

“Kau yakin?” tanya Yordan lagi kepada Zero. Zero hanya mengangguk sambil terus mengikuti truk itu di belakang. Hingga akhirnya, tampak sebuah bangunan besar seperti gudang tua yang berdiri di tengah-tengah padang pasir.

Pintu besar bangunan itu terbuka, dan truk itu masuk ke dalamnya, diikuti mobil Zero.

Hal pertama yang ia lihat adalah bagian dalam bangunan itu yang sangat luas, di sekelilingnya ada petak-petak yang ditutupi kain. Beberapa pasang mata mengintip dari balik untaian kain-kain usang itu, mungkin penasaran siapa gerangan yang baru datang.

Wanita tadi lalu melompat keluar dari truk, dan berjalan ke arah mobil yang dikendarai Zero, yang juga ikut melangkah keluar.

Melihat ‘tamu’nya sudah keluar sendiri, wanita itu memberi sinyal kepada Zero dkk untuk mengikutinya. Walau bangunan itu cukup besar, tapi nampaknya tak begitu banyak orang di sini. Tentu saja. Dimana-mana juga sama. Justru Zero cukup heran di suatu tempat terpencil seperti ini ada sebuah shelter yang masih berfungsi dan berpenghuni.

Lihat selengkapnya