The Fifth Sense

Iqsal Anaqi Santosa
Chapter #11

Chapter 11# Liburan ke Hutan Angker

(Pagi hari di rumah Iqsal, pukul 09.00)

Di dalam kamar tidur, Iqsal sedang beristirahat setelah kegiatan event uji nyali kemarin malam. Iqsal merasa badannya terasa bugar ketika berhasil keluar dari Rumah Sakit Belanda. Iqsal berpikir jika kemampuan indra kelimanya kini semakin meningkat, Hal ini membuat dia harus bisa menahan segala energi negatif makhluk halus yang levelnya semakin besar. Iqsal tak sabar ingin menunggu panitia event uji nyali untuk memberitahukan pemenang juara event uji nyali di Rumah Sakit Belanda. Iqsal pun keluar kamar tidurnya, dia ingin sarapan pagi terlebih dahulu sebelum bermain dengan teman-temannya.

Di dalam ruang tamu, Iqsal dihampiri oleh Tommy, Hamdan dan Daniel yang dari tadi malam hingga pagi menunggu Iqsal bangun tidur, Tommy bilang pada Iqsal kalau saat pulang dari Rumah Sakit Belanda, kondisi Iqsal tak sadarkan diri akibat tubuhnya dirasuki oleh hantu Matthew. Iqsal pun bertanya pada Tommy apa sebenarnya yang terjadi ketika Iqsal sedang beristirahat sejenak di ruangan operasi rumah sakit. Tommy menjawab jujur, Dia pun menceritakan awal Iqsal ditangkap oleh dukun psikopat sampai setelah waktu event uji nyali berakhir. Yang terpenting kelompok Iqsal selamat dari kejaran dukun psikopat yang menyusup masuk ke Rumah Sakit Belanda. Matthew pun masuk ke rumah Iqsal, Dia mendekati Iqsal dengan tatapan wajah tersenyum.

"Iqsal! kau harus berterima kasih padaku, karena kemarin malam aku menyelamatkanmu dari kutukan ilmu santet dukun psikopat" kata Matthew sambil matanya melirik ke arah Tommy.

Iqsal pun berterima kasih pada Matthew, tanpa pertolongan hantu Matthew mungkin Iqsal sudah terkena kutukan ilmu santet dukun psikopat. Sebenarnya setelah event uji nyali kemarin malam, Matthew ingin memarahi Tommy. Karena Tommy tak bisa menjaga Iqsal dengan baik saat investigasi penelusuran di Rumah Sakit Belanda.

Dari luar rumah Iqsal, Datanglah para panitia event uji nyali Rumah Sakit Belanda. Mereka pun memberikan sebuah surat nilai hasil investigasi penelusuran dan amplop berukuran besar. Ketika Daniel membaca isi surat nilai hasil investigasi penelusuran dengan suara lantang di depan teman-temannya. Tommy dan Hamdan bersorak gembira, Akhirnya kelompok mereka resmi dinyatakan mendapatkan juara 1 event uji nyali di Rumah Sakit Belanda. Betapa senangnya Iqsal ketika melihat teman-temannya gembira atas keberhasilan menjuarai event uji nyali.

"Selamat kalian telah mendapatkan juara ke-1 event uji nyali Rumah Sakit Belanda, kalian adalah Ghost Hunter terbaik di desa Balean Barat" kata panitia event uji nyali.

Tommy, Daniel dan Hamdan pun memeluk Iqsal dengan erat sambil tertawa ria. Para panitia event uji nyali memberikan hadiah berupa amplop besar yang berisi uang tunai sebesar 8 juta rupiah, lencana logo Ghost Hunter, piagam, serta piala event uji nyali. Bonus untuk juara ke-1 panitia event uji nyali akan memberikan 4 golden ticket liburan wisata ke hutan Black Forest yang berada di desa Danau Hitam bagian utara. Iqsal dan teman-temannya pun berfoto bersama para pantia event uji nyali sebagai bukti dokumentasi penerima reward juara ke-1. Panitia event uji nyali pun pamit pergi meninggalkan rumah Tommy.

Daniel pun membagikan uang hadiah event uji nyali pada teman-temannya, Masing-masing anak akan diberi uang 2 juta rupiah. Daniel menyarankan pada Hamdan dan Tommy kembali ke rumah terlebih dahulu untuk menyerahkan 2 juta rupiah ini pada orang tuanya. Iqsal pun memberikan uang hadiahnya pada sang ibu, Dia lebih mengutamakan kebutuhan ibunya daripada dirinya sendiri. Sebelum bermain bersama temannya, Iqsal ingin pergi mampir ke rumah nenek Ponitey, Dia sudah lama tak pernah berkunjung ke rumah neneknya. Daniel pun langsung mengantarkan Iqsal pergi ke rumah neneknya dengan mengendarai sepeda motor.

Sesampainya Iqsal dan Daniel ke rumah nenek Ponitey, mereka pun disambut hangat oleh tetangganya nenek yang sedang menyapu teras rumah. Saat Iqsal dan Daniel masuk ke dalam rumah nenek Ponitey, mereka mendengar suara tangisan di ruang makan. Ketika mereka berjalan ke ruang makan, Ternyata itu adalah suara tangisan nenek Ponitey yang sedang menangis sambil memegang foto Keluarga Santosa. Lantas Iqsal pun bertanya pada Ponitey yang tak berhenti menangis, "Mengapa nenek menangis?" tanya Iqsal. Ponitey pun tak menjawab, dia pun menunjukkan koran terbaru di meja ruang makan. Iqsal membaca seklias koran terbaru tersebut, Dari koran itu dikabarkan ada berita tentang anak kandung Kakek Alfredi yang sedang diburu oleh kepolisian karena melakukan tindakan kasus perdagangan anak bersama Organisasi ilmu Hitam.

Ponitey pun menceritakan pada Iqsal kalau pamannya tak pernah pulang selama 1 tahun yang lalu hingga sekarang. Ponitey baru menyadari kalau pamannya Iqsal bekerja sama dengan Organisasi ilmu Hitam untuk melakukan kasus perdagangan anak. Kakek Alfredi tak pernah mengajarkan pamannya Iqsal untuk menjadi orang jahat. Iqsal pun menenangkan hati neneknya, Dia memberikan uang 1 juta rupiah pada neneknya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ponitey pun berterima kasih pada Iqsal, Dia sangat bangga memiliki cucu seperti Iqsal, Ponitey akan selalu mendoakan cucu kesayangannya terhindar dari segala mara bahaya dan ancaman orang-orang jahat.

Daniel pun bertanya pada nenek Ponitey mengenai hutan Black Forest yang berada di desa Danau Hitam bagian utara, Ponitey bilang pada Daniel kalau 10 tahun yang lalu Kakek Alfredi pernah traveling ke hutan Black Forest, Tetapi tak lama kemudian para dukun psikopat berdatangan ke hutan tersebut untuk membuat tempat ritual pesugihan dan sesajen bagi iblis roh jahat. Tahun ini hutan Black Forest merupakan tempat wisata perkemahan dan traveling bagi orang cenayang. Ponitey mengingatkan jika Iqsal dan teman-temannya pergi ke Black Forest harus tetap waspada dan berhati-hati ketika menjelang waktu malam hari, Karena sering ada kabar berita tentang anak hilang dan orang meninggal di mutilasi oleh dukun psikopat.

Ponitey pun mencabut kalung emas bintang kejora milik Iqsal, Dia memberikan sebuah kalung liontin permata emas pada Iqsal. Ponitey bilang kalau kalung liontin permata emas ini adalah peninggalan ratu belanda yang sengaja disimpan oleh Ponitey dirumah. Kakek Alfredi memliki 2 kalung sakti mandraguna. Jika kalung emas bintang kejora dan liontin permata emas ini disatukan maka energi kekuatan batin ilmu cenayang milik Kakek Alfredi akan semakin kuat.

Ponitey akan merangkai 2 kalung sakti mandraguna milik Kakek Alfredi, Sementara Iqsal dan Daniel akan menunggu di teras rumah. Setelah 45 menit kemudian, Ponitey berjalan ke teras rumah dan memberikan Iqsal sebuah kalung liotin permata bintang kejora. Daniel bisa merasakan betapa dahsyatnya energi ilmu cenayang dalam kalung tersebut. Ponitey selalu mengingatkan pada Iqsal untuk menjaga baik-baik kalung liontin permata bintang kejora itu, Kalung itu dapat melindungi Iqsal dari segala kekuatan ilmu sihir hitam. Iqsal dan Daniel pun pamit pulang kembali ke rumah, Iqsal berharap uang yang ia berikan pada neneknya akan bermanfaat dan dapat mencukupi kebutuhan hidup sang nenek yang tinggal sendirian di rumah.

Saat kembali ke rumah Iqsal, Daniel mengumumkan pada teman-temannya kalau nanti sore hari dia akan mengajak pergi liburan ke hutan Black Forest. Daniel ingin berkemah di hutan Black Forest sekaligus investigasi penelusuran disana. Daniel ingin lebih mengetahui sejarah misteri hutan Black Forest. Matthew dan Fredd menghampiri Iqsal, Fredd berbicara pada Iqsal bahwa dia tak ingin ikut menemani Iqsal dan teman-temannya pergi berlibur ke Black Forest. Bukannya Fredd tak suka pergi berlibur, melainkan Fredd berpikir Matthew-lah yang pantas untuk ikut pergi ke Black Forest. Fredd akan selalu menjaga rumah Tommy dan Iqsal. Sebelum berangkat liburan, alangkah baiknya Iqsal dan teman-temannya menyiapkan barang-barang yang akan dibawa nantinya ke hutan Black Forest.

(Sore hari, di hutan Black Forest, pukul 15.00)

Iqsal dan teman-temannya sedang berkumpul di depan jalan utama masuk hutan Black Forest, disana mereka memberikan golden ticket pada penjaga hutan. Iqsal juga melihat ada anak-anak sekolah yang akan berkemah di hutan Black Forest ini. Tommy dan Daniel akan menyewa tenda dan mencari spot untuk berkemah malam nanti. Daniel menyuruh Hamdan dan Iqsal untuk keliling hutan Black Forest, Setelah berkeliling hutan, mereka harus segera kembali ke jalan utama hutan.

Lihat selengkapnya