The Fifth Sense

Iqsal Anaqi Santosa
Chapter #12

Chapter 12# Paman Yang Jahat

(Siang Hari di rumah Iqsal, pukul 12.30)

Hari ini Iqsal merasa lelah setelah seharian berlibur ke hutan Black Forest, Banyak pengalaman yang Iqsal dapatkan ketika liburan disana. Terutama saat Iqsal bertemu dengan para Ghost Hunter di spot perkemahan. Walaupun Iqsal bukanlah anak indigo atau paranormal, Tetapi dia masih dihargai oleh para Ghost Hunter di hutan Black Forest. Iqsal mengakui dia masih belum siap untuk membuka mata batin, Karena dia takut jika trauma hantunya kambuh lagi. Iqsal butuh waktu yang sangat lama untuk siap berani membuka mata batinnya. Kedua orang tua Iqsal tak pernah tahu kalau anaknya adalah anak indra kelima. Iqsal juga tidak pernah bilang pada ibunya kalau dia berteman dengan hantu Matthew dan Fredd. Saat Iqsal keluar dari rumah, Dia mendengar ada suara teman-temannya di dalam rumah Tommy. Iqsal pun berjalan pergi ke rumah Tommy untuk bermain bersama teman-temannya.

Di rumah Tommy, Hamdan dan Daniel sedang makan marshmellow bakar, Daniel bilang pada Iqsal kalau Tommy masih BAB di kamar mandi. Iqsal pun berjalan ke kamar mandi, Dia bertemu dengan Matthew yang menunggu Tommy dari depan pintu kamar mandi. Matthew berkata pelan pada Iqsal kalau dia ingin mengganggu Tommy yang sedang BAB di dalam kamar mandi. Matthew menghidup dan mematikan lampu berkali-kali di kamar mandi.

"Tommy! cepatlah keluar dari kamar mandi, kasihan temanmu menunggu di ruang tamu" kata Matthew.

"Matthew, Tolong jangan mainan lampu!" teriak Tommy.

Matthew dan Iqsal menahan tawa dari luar kamar mandi, Iqsal menegur Matthew kalau yang barusan yang dilakukan oleh Matthew tidaklah baik. Suara benturan kepala terdengar dari dalam kamar mandi. Tommy pun keluar dari kamar mandi, Dia memegang kepalanya yang sakit karena terbentur tembok. Iqsal berkata kepada Tommy agar jangan terlalu marah pada Matthew, Tommy sudah sering berkali-kali digganggu oleh Matthew di rumah. Orang tua Tommy sudah mengetahui perilaku Matthew selama di rumah. Tommy, Matthew dan Iqsal pun berjalan ke ruang tamu untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Di ruang tamu, Daniel membagikan pada teman-temannya beberapa hasil gambar foto bareng bersama para Ghost Hunter di spot perkemahan hutan Black Forest. Foto tersebut merupakan kenangan indah bagi Iqsal dan juga teman-temannya saat berlibur ke hutan Black Forest. Selain membagikan foto kenangan, Daniel ingin melakukan sebuah eksperimen kepada Iqsal dan Matthew. Daniel mau mencoba apa yang akan terjadi ketika Matthew meminum darah Iqsal. Tommy beranggapan kalau eksperimen Daniel ini terlalu beresiko bagi tubuh Iqsal. Tommy tahu kalau Matthew adalah hantu anak belanda yang haus darah dan peniru wujud manusia. Hantu Matthew bisa saja dapat memakan tubuh manusia jika dia meminum darah. Hamdan berpendapat kalau eksperimen Daniel ini harus dilaksanakan, Karena Hamdan sendiri ingin melihat reaksi Matthew saat meminum darah Iqsal.

Iqsal pun berkata pada teman-temannya kalau dia siap untuk melaksanakan eksperimen dari Daniel. Iqsal yakin dia akan baik-baik saja setelah Matthew meminum darahnya. Eksperimen pun dimulai, Daniel pun menyuntik leher Iqsal hingga keluar darah. Kemudian tatapan Matthew mengarah ke darah yang ada di leher Iqsal, Seketika itu kedua mata Matthew berubah menjadi merah kehitaman. Matthew membuka mulutnya sangat lebar hingga terlihat bola mata tajam berwarna abu-abu. Matthew pun mengigit leher Iqsal sangat dalam dan meminum darah Iqsal yang bercucuran di bagian lehernya. Hamdan memperhatikan ketika Matthew menimun darah Iqsal, ada asap berwarna hitam di dalam mulut Matthew. Kemudian muncul cahaya putih dari kalung liontin permata emas milik Iqsal. Cahaya putih tersebut menyilaukan mata Matthew.

"Ini sungguh luar biasa! Aku bisa merasakan betapa nikmatnya meminum darah Iqsal" kata Matthew.

Saat setelah lehernya digigit oleh Matthew, Iqsal merasakan lehernya seperti terbakar oleh api yang keluar dari mulut Matthew. Daniel menutup darah di leher Iqsal dengan perban, Kedua mata Matthew kembali berubah menjadi hitam. Matthew jujur kalau darah Iqsal itu cocok bagi tubuhnya, Hamdan bilang pada teman-temannya, Jika sisi roh jahat hantu Matthew keluar, maka Matthew tidak segan-segan untuk memakan tubuh Iqsal.

Dari luar rumah Tommy, terdengar suara Ibu Iqsal yang memanggil anaknya. Iqsal pun langsung hendak menghampiri Ibunya. Iqsal disuruh ibunya untuk mengantarkan sembako ke rumah nenek Ponitey. Iqsal meminjam sepeda milik ibunya dan beranjak pergi ke rumah nenek Ponitey. Sesampainya di rumah nenek Ponitey, Iqsal melihat ada banyak warga ricuh di depan halaman rumah nenek Ponitey, Iqsal pun heran apa yang terjadi pada neneknya. Lalu Iqsal bertemu dengan pak Kades desa Kalpataru. Pak Kades bilang pada Iqsal kalau nenek Ponitey sedang bertengkar dengan paman Iqsal.

Iqsal pun berjalan mendekati nenek dan pamannya yang sedang bertengkar, Dia melihat Ponitey sedang memarahi paman Iqsal yang berniat ingin meminta seluruh harta warisan Kakek Alfredi yang disimpan di rumah selama bertahun-tahun. Paman Iqsal bernama Tofa Ghozali, Dia merupakan seorang mantan pekerja koran yang diketahui pernah bekerja dengan Organisasi ilmu Hitam. Tofa memaksa Ponitey untuk menyerahkan harta warisan Kakek Alfredi padanya, Jika Ponitey tak mau menyerahkan harta warisan tersebut maka Tofa akan mengirimkan kutukan ilmu sihir hitam pada para seluruh warga desa Kalpataru malam ini.

"Jika kau menyerahkan harta warisan itu padaku, maka aku akan meminta pihak Organisasi ilmu hitam untuk menghidupkan kembali Kakek Alfredi ke dunia nyata" kata Tofa

"Aku takkan mau menyerahkan harta warisan Alfredi padamu nak!" sontak Ponitey.

"Oke! kalau begitu lihat saja nanti malam, Akan kubuat kau menderita seumur hidup" teriak Tofa.

Tofa pun pergi meninggalkan desa Kalpataru, Dia juga dikawal oleh anggota ilmu sihir hitam. Pak Kades desa Kalptaaru membubarkan para warga, Iqsal pun meminta maaf pada pak Kades atas ketidaksopanan pamannya. Iqsal tak menyangka kalau pamannya sampai marah-marah pada neneknya di depan banyak warga. Iqsal pun mengajak Ponitey untuk masuk ke dalam rumah, Iqsal akan membawa Ponitey ke kamar tidur untuk beristirahat sejenak. Ponitey terlihat shock saat betengkar dengan Tofa, Iqsal akan mencari tahu info tentang pamannya yang saat ini bekerja dengan Organisasi ilmu Hitam. Iqsal pun meletakkan kantong berisi sembako ke meja dapur, Lalu Iqsal berjalan naik ke atas tangga rumah untuk menuju ke kamar tidur Tofa dan ruangan jemur pakaian.

Ketika Iqsal berada di depan kamar tidur Tofa, dia melihat ada sebuah lemari besar yang menghadang pintu kamar. Lemari tersebut dikunci, Iqsal mulai curiga mengapa pintu kamar tidur pamannya dihadang oleh lemari. Iqsal mencoba untuk mendorong lemari besar yang menghadang pintu kamar pamannya. Namun lemari tersebut sangatlah berat, mana mungkin Iqsal mampu mendorongnya sendirian.

Iqsal berpikiran bahwa kemungkinan pamannya tidak lagi tinggal dirumah nenek Ponitey lagi, Iqsal menemukan telepon genggam di meja sebelah ruangan jemur pakaian. Telepon genggam itu masih berfungsi, Iqsal pun memakai telepon itu untuk menelpon Tommy.

"Halo Tommy ini aku Iqsal, tolong sampaikan pada ibuku kalau aku akan menginap di rumah nenek" kata Iqsal.

"Okelah kalo begitu, kalau ada masalah jangan lupa kabari aku ya!" jawab Tommy.

"Terima kasih Tommy!"ucap Iqsal.

Iqsal pun menutup telponnya, Dia akan berniat menginap seharian di rumah neneknya. Iqsal ingin melihat apa yang akan terjadi malam nanti pada neneknya. Iqsal tahu kalau Tofa ingin membuat Ponitey menderita seumur hidup. Iqsal takkan biarkan hal itu terjadi, Dia akan selalu menjaga keluarganya dari ancaman dan gangguan Organisasi ilmu Hitam. Iqsal pun masuk ke kamar neneknya, Dia melihat neneknya sedang berbaring di kasur sambil bersedih. Iqsal bertanya pada neneknya mengapa paman Tofa sampai begitu kejamnya terhadap nenek Ponitey.

Ponitey menceritakan pada Iqsal bahwa Organisasi ilmu Hitam mengabarkan pada Tofa kalau mereka telah menyembunyikan mayat Kakek Alfredi di suatu tempat yang jauh dari desa Danau Hitam. Lalu Tofa ditawarkan bekerja oleh pimpinan Organisasi ilmu Hitam untuk mensukseskan rencana pembuatan virus Black Death versi baru. Jika Tofa menerima tawaran tersebut, maka pihak Organisasi ilmu Hitam akan berjanji untuk menghidupkan kembali Kakek Alfredi ke dunia nyata.

Ponitey yakin kalau Organisasi ilmu Hitam hanya ingin memanfaatkan paman Tofa untuk bekerjasama dengan mereka. Mana mungkin orang yang mati bisa hidup kembali dengan mantra ilmu sihir hitam, Ponitey tidak akan percaya terhadap hal mistis seperti itu. Kakek Alfredi pernah berpesan pada Ponitey bahwa dia ingin cucu pertamanya menjadi orang yang hebat, rajin beribadah, suka menolong sesama manusia dan patuh terhadap orang tua.

Sejujurnya Ponitey dan Kakek Alfredi sering menolong paman Tofa ketika dia sedang sakit, susah mencari kerja, dan lain-lain. Tapi kini balasan yang diberikan Tofa pada Ponitey sangat buruk, Dia telah terjerumus dalam perbuatan jahat Organisasi ilmu Hitam. Ponitey benar-benar malu terhadap perilaku Tofa di depan warga desa Kalpataru, Sekarang paman Tofa telah dianggap sebagai orang jahat oleh semua orang.

Lihat selengkapnya