(Pagi Hari di rumah Iqsal, pukul 09.00)
Alarm jam weker di meja kabin samping ranjang tidur berdering keras, Iqsal pun bangun tidur dengan raut muka yang masih mengantuk. Dia melihat kalung liontin permata emas yang tergeletak di bawah ranjang. Saat Iqsal mengambil kalung itu, Ada bekas noda darah hitam pekat di tangan Iqsal. Ketika Iqsal mengendus darah hitam itu, Dia merasa kalau ada bau energi gaib arwah Ratu Kegelapan. Iqsal keluar dari kamarnya, lalu dia berjalan ke tempat cuci piring di dapur. Iqsal mencoba mencuci kalung liontin permata emas miliknya untuk membersihkan noda darah hitam, Tetapi tidak berhasil, noda darah hitam itu masih menempel dan susah untuk dibersihkan. Iqsal bingung harus bagaimana lagi untuk membersihkan kalungnya. Iqsal sadar kalau pemilik asli dari kalung liontin permata emas adalah Ratu Josephine, noda darah hitam yang menempel di kalung itu merupakan suatu simbol kekuatan Ratu Kegelapan. Dan sekarang kalung itu sudah terikat sepenuhnya dengan Iqsal.
Iqsal berjalan keluar rumah dengan memakai kalung liontin permata emas dan membawa tas pinggang berisi buku jurnal Kakek Alfredi. Di luar rumah terlihat ada rekan-rekan kerja Daniel yang mengajaknya pergi ke pos ronda Balean Barat untuk berkompromi bersama Daniel dan teman lainnya. Setelah kemarin malam mengubur mayat anak bayi perempuan di kuburan Ratu Kegelapan. Tommy, Daniel dan Hamdan makan-makan bersama di rumah pak Kades Kalpataru. Mereka bertiga juga menginap disana hingga pagi, Kini mereka sekarang malah ngumpul di pos ronda.
Sesampainya di pos ronda Balean Barat, Iqsal melihat Tommy tertidur bersandar di pundak Hamdan. Matthew tampak kesal ketika melihat majikannya tidur bersandar di pundak Hamdan. Daniel yang mengetahui Tommy tidur di pundak Hamdan langsung mengambil sebotol air keran, Kemudian dia siram ke wajah Tommy hingga basah kuyup. Seketika itu pula Tommy terkejut dan langsung bangun dari tidurnya. Tommy terdiam sejenak sambil mengusap wajahnya yang tersiram air keran.
Iqsal dan Matthew tertawa terbahak-bahak melihat Tommy bangun tidur akibat tersiram air keran. Daniel dan Hamdan menyapa Iqsal sambil menoleh ke kanan kiri supaya tidak dicurigai oleh Tommy. Iqsal pun bersalaman dengan teman-temannya.
"Siapa diantara kalian yang berani menyiram wajahku dengan air keran, Jawab!" sontak Tommy.
"Makanya kalau malam jangan begadang terus, ntar pas waktu paginya ketiduran" jawab Daniel.
Daniel mengaku kalau dia-lah yang menyiram wajah Tommy dengan sebotol air keran, agar Tommy tidak mudah mengantuk. Iqsal dipersilahkan duduk di pos ronda, Dia diajak ngobrol bareng sambil makan cemilan lezat. Sebenarnya kemarin malam, Daniel ingin membawa Iqsal ke rumah pak Kades untuk makan bersama. Tapi karena kondisi badan Iqsal yag lemas dan capek, Para rekan kerja Daniel mengantarkan Iqsal pulang ke rumah.
Matthew mendekati Iqsal, Dia menatap noda darah hitam di kalung liontin permata emas. Matthew bilang kalau saat Iqsal pingsan di ladang peternakan dukun psikopat kemarin malam. Ratu Josephine menitipkan pesan terakhir kepada Matthew yang ditujukan untuk Iqsal. Ratu Josephine berpesan agar selalu menjaga kalung liontin permata emas dengan baik dan benar, Dia juga yakin kalau suatu saat nanti Iqsal akan membawa kebahagiaan bagi keluarga dan teman-temannya.
Matthew berterima kasih pada Iqsal dan teman-temannya karena sudah mau menolong menyelamatkan anak bayi perempuan Ratu Kegelapan. Matthew tahu betapa bahagianya jika ibu dipertemukan kembali dengan anaknya. Walaupun mereka sudah tiada, Matthew benar-benar merasa senang ketika mereka berdua bisa beristirahat dengan tenang di alam surga.
Iqsal pun melanjutkan membaca buku jurnal Kakek Alfredi, Dia ingin menghayati dan menyerap berbagai kisah-kisah perjalanan Kakek Alfredi. Tommy menoleh ke arah Iqsal yang sedang membaca buku jurnal, Di halaman buku jurnal yang dibaca oleh Iqsal, Tommy melihat ada foto gambar ayahnya bersama Kakek Alfredi. Ayahnya Tommy berfoto sambil memegang boneka mainan kuno yang didalamnya ada roh hantu Matthew. Iqsal berhenti membaca, dia menoleh ke arah Tommy dan berkata
"Apakah ini foto ayah kandungmu bersama Kakek Alfredi ?"tanya Iqsal.
"Ya! dia adalah ayah kandungku yang kini sedang bekerja di luar negeri sebagai Ghost Writer" jawab Tommy.
Sebelum Iqsal lanjut membaca, Tommy akan menjelaskan kepadanya soal hubungan dekat ayah Tommy dengan Kakek Alfredi. Jadi dahulu ayahnya Tommy pernah menjadi pengawal Kakek Alfredi dalam menjelajahi tempat-tempat kuno di berbagai negara. Banyak sekali barang-barang antik yang mereka dapatkan, Kemudian ayahnya Tommy memamerkan barang antik ke murid-murid sekolah Hollanesia. Dan ada juga sebagian barang antik yang dijual ke pasar Kalpataru, Hasil dana menjual barang antik akan digunakan sebagai biaya tambahan pembangunan sekolah Hollanesia.
Daniel memutar siaran radio di pos ronda, Ada suatu berita viral yang disiarkan lewat radio tersebut. Dari media berita viral di radio mengatakan bahwa ada lubang buaya di wilayah kawasan markas Organisasi ilmu Hitam yang diduga merupakan tempat meninggalnya Kakek Alfredi. Berita viral mengenai ditemukannya tempat Kakek Alfredi meninggal menyebar luas hingga booming ke berbagai desa. Pihak Organisasi ilmu Hitam memperbolehkan kepada para cenayang, anak indigo dan Ghost Hunter untuk menginvestigasi tempat lubang buaya itu kecuali warga desa biasa. Disini Iqsal berpikiran apakah berita viral tentang meninggalnya Kakek Alfredi yang diliput melalui radio itu adalah fakta atau hanya hoax. Jika berita viral itu benar, maka Iqsal harus menginvestigasi tempat lubang buaya di kawasan markas Organisasi ilmu Hitam.
Tommy merasa curiga setelah mendengar berita viral ini, Dia bertanya mengapa para warga desa biasa tidak diperbolehkan untuk masuk kawasan tempat lubang buaya. Yang boleh hanyalah orang cenayang, anak indigo dan para Ghost Hunter. Hamdan berkata kalau ini tidaklah adil, Dia yakin kalau ini pasti rencananya ayahnya Hamdan. Mungkin selain menyebarkan berita viral tentang lokasi kematian Kakek Alfredi, Organisasi ilmu Hitam juga masih punya tujuan lain. Sebelum investigasi lubang buaya, Daniel memerlukan bantuan Ghost Hunter desa Danau Hitam untuk membahas bersama tentang berita viral penemuan lokasi meninggalnya Kakek Alfredi.
Dalam lubuk hati yang dalam, Iqsal ingin sekali pergi ke lubang buaya tempat meninggalnya Kakek Alfredi. Dia harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Kakek Alfredi ketika terakhir kali menetap ke desa Danau Hitam. Meskipun nanti Iqsal akan menanggung resiko yang berat, Dia akan tetap pergi ke sana. Iqsal harus memberanikan diri, Ia tidak boleh melewatkan kesempatan ini untuk bisa menemukan misteri Kakek Alfredi. Tak lama kemudian pak Kades Kalpataru datang ke pos ronda menghampiri Iqsal dan teman-temannya, Dia ingin mengajak mereka ke balai desa untuk berkompromi membahas tentang berita viral lokasi lubang buaya.
***
Setibanya di balai desa Kalpataru. Iqsal dan teman-temannya diarahkan ke ruangan meeting, disana juga ada beberapa orang cenayang asal desa Danau Hitam yang ikut hadir. Alasan pak Kades membawa 3 orang cenayang adalah untuk memprediksi apakah lubang buaya di kawasan markas Organisasi ilmu Hitam merupakan bukti nyata tempat meninggalnya Kakek Alfredi.
Jadi menurut orang cenayang, Kakek Alfredi pernah disiksa di tempat lubang buaya itu. Bukan hanya Kakek Alfredi saja, bahkan sebagian orang-orang belanda juga ada yang disiksa di dalam lubang buaya. Namun jikalau mayat Kakek Alfredi benar-benar ada di dalam lubang buaya itu, maka berita viral lubang buaya itu adalah fakta nyata yang sengaja disebarkan oleh Organisasi ilmu Hitam agar semua orang mempercayainya. Ada satu alasan lagi mengapa pak Kades membawa orang cenayang ke balai desa ini, Sebenarnya 3 orang cenayang ini adalah saksi mata yang pernah melihat lubang buaya secara langsung. 3 orang cenayang ini ingin para Ghost Hunter tetap waspada ketika masuk ke kawasan lubang buaya.
Dari awal mendengar berita viral lubang buaya ini, Tommy berpikir kalau ini adalah jebakan dari Organisasi ilmu Hitam supaya memancing Ghost Hunter dan paranormal percaya atas tempat meninggalnya Kakek Alfredi. Yang jadi pertanyaan Tommy saat ini adalah mengapa para warga biasa tidak dibolehkan pergi ke kawasan lubang buaya. Jika memang benar berita viral lubang buaya itu hanyalah jebakan maka nanti malam Iqsal dan teman-teman harus waspada dan berhati-hati terhadap orang-orang jahat di daerah kawasan markas pusat Organisasi ilmu Hitam.
Daniel akan memerintahkan rekan-rekan kerjanya untuk menyamar sebagai anggota ilmu sihir hitam dengan berpakaian serba hitam dan menyelinap ke lokasi lubang buaya, tempat itu perlu diperiksa secara diam-diam agar Daniel bisa mendapatkan banyak informasi seputar lubang buaya. Daniel yakin kalau penyamaran rekan kerjanya akan berjalan lancar tanpa diketahui oleh pihak Organisasi ilmu Hitam.
Hamdan bilang kepada pak Kades, bahwa selain menyebarkan berita viral lubang buaya, kini Organisasi ilmu Hitam memerlukan darah suci anak indigo dan anak indra kelima sebagai bahan penyempurna kutukan ilmu hitam. Hamdan tahu kalau ayahnya ingin sekali menjadikan dirinya sebagai tumbal persembahan bagi iblis yang menyatu di dalam tubuh ayah Hamdan.