(Sore Hari di desa Balean Barat)
Di luar rumah Tommy, ada dua orang asing yg memakai topeng hantu yg sedang memasukkan gulungan kertas di dalam kotak pos rumah Tommy. Matthew berpikir siapa dua orang asing barusan, dan mengapa mereka memakai topeng hantu. Matthew menyuruh Tommy untuk mengambil gulungan kertas di kotak pos depan rumah. .
Ketika Tommy membawa masuk gulungan kertas itu di kamarnya, Iqsal bisa mencium bau darah di gulungan kertas tersebut. Saat gulungan kertas itu dibuka, terdapat tanda gambar logo Organisasi ilmu hitam, dalam kertas itu berisi tentang pengumuman pencarian Kakek Alfredi di desa Danau Hitam. Iqsal merasa bingung, apakah Kakek Alfredi benar-benar sudah wafat atau menghilang selama bertahun-tahun. "Sebaiknya kita harus segera pergi ke rumah sahabat Kakek Alfredi, mungkin dia tahu semua tentang misteri Kakek Alfredi" kata Matthew.
Iqsal berpikir semoga ketika dia sampai di rumah sahabat Kakek Alfredi, dia bisa mengetahui apa yg sebenarnya terjadi pada Kakek Alfredi di desa Danau Hitam. Sebelum bepergian, Iqsal harus membawa kalung emas bintang kejora, agar dia bisa menunjukannya pada sahabat Kakek Alfredi nanti. Matthew bilang kalau Kalung emas bintang kejora itu adalah harta istimewa yg dimiliki oleh Kakek Alfredi.
(Sesampainya di rumah sahabat Kakek Alfredi)
Rumah sahabat Kakek Alfredi berada di sebuah bukit yg menghubungkan antara jalan desa Balean Barat dengan desa Kalpataru. Banyak pepohonan mangga dan pisang di sekitar rumahnya. Iqsal dapat merasakan hawa dingin yg sejuk ketika dia berjalan menuju ke rumah sahabat Kakek Afredi. Tommy pun mengetuk pintu, Tapi tak ada respon dari si pemilik rumah. Matthew memutuskan untuk langsung masuk ke dalam rumah, untuk melihat apakah ada orang dalam rumah ini. Anehnya Iqsal melihat pintu kayu rumah itu sudah terlihat rapuh, sepertinya rumah ini telah didobrak oleh seseorang.
Ketika Matthew memeriksa ke sebuah ruang kamar tidur, ternyata ada orang yg duduk di depan tempat api unggun. Orang tersbut hanya duduk sambil menundukkan kepalanya. Lalu ada sebuah foto di dekat orang tersebut, Ketika Iqsal mengmabil foto itu, Ternyata ada gambar foto Kakek Alfredi beserta murd-muridnya. Iqsal pun berpikir bahwa si pemilik rumah ini merasa rindu dengan Kakek Alfredi.
"Halo, Siapa nama anda?" tanya Iqsal.
"Namaku Daniel de'Bourne, ada perlu apa kalian datang kemari ?" tanya balik Daniel.
"Kami ingin mencari tahu soal informasi Misteri Kakek Alfredi di desa Danau Hitam" jawab Iqsal.
Setelah mendengar jawaban dari Iqsal, Daniel merasa terkejut dan keheranan. dia pun berkata pada Iqsal mengapa dia tahu soal Kakek Alfredi. Matthew pun membantu Iqsal untuk berbicara pada Daniel. Matthew bilang pada Daniel kalau Iqsal merupakan cucu pertama Kakek Alfredi dari Keluarga Santosa. Apa yg dikatakan oleh Kakek Alfredi sejak dahulu itu benar dan sekarang Matthew telah berteman dengan Iqsal.
Daniel pun mengambil sebuah kotak peti, yang mana di dalam kotak tersbut berisi tentang foto-foto Kakek Alfredi yg dijadikan dokumentasi oleh Daniel. Para warga sekitar tak mengetahi kalau Daniel adalah muridnya Kakek Alfredi. Daniel tak ingin menyebarluaskan peristiwa Insiden Misteri Kakek Alfredi lagi, Sebab Daniel masih mengingat kata-kata dari gurunya yaitu "Janganlah engkau berani menyebarluas rahasia besarmu ke semua penduduk karena itu akan membahayakan dirimu sendiri" Maka dari itulah Daniel harus waspada terhadap orang-orang jahat.
Iqsal pun memberitahu pada Daniel tentang 2 orang asing di rumah Tommy yg memasukkan gulungan kertas bertanda Organisasi Ilmu Hitam. Menurut Daniel pribadi, 2 orang asing tersebut bukan dari Organisasi Ilmu Hitam, Melainkan mereka berdua adalah Dukun Psychopath yg ingin memancing para warga desa untuk ikut bergabung untuk memecahkan Misteri Kakek Alfredi. Daniel tahu kalau maksud Dukun Psychopath itu hanyalah untuk memperdaya para warga agar percaya dengan Organisasi Ilmu Hitam.