1 Minggu Kemudian
Sudah seminggu telah berlalu, Iqsal dan Tommy menunggu kepulangan Daniel de'Bourne ke desa Balean Barat. Masih belum ada kabar sekalipun tentang Daniel saat itu. Tommy juga berkali-kali menelpon Daniel tapi tak ada respon. Hari itu Iqsal merasa jenuh di kamar sambil menulis novel pribadinya. Tommy meyakinkan Iqsal untuk tetap sabar menunggu Daniel pulang. Karena pulang dari luar kota ke desa butuh jarak waktu yg cukup panjang. Agar Iqsal tak merasa jenuh, Matthew dan Fredd mengajaknya bermain bersama di rumah Tommy. Mereka bermain petak umpet di dalam rumah Tommy. Beberapa waktu kemudian, terdengar bunyi telepon genggam berdering di area ruang tamu. Tommy pun berjalan ke ruang tamu untuk mengangkat telepon tersebut.
"Haloo! Ini Tommy"
"Tomm! aku Daniel, Tolong kamu dan Matthew segera ke rumahku sekarang ya" kata Daniel.
"Okay Fine, aku akan segera kesana!" jawab Tommy.
Ketika Tommy akan pergi keluar pintu rumah, Iqsal yg berada di sampingnya pun bertanya siapa yg tadi barusan menelpon, Tommy bilang kalau dia tadi ditelpon oleh teman sekolahnya yg ingin mengajak reunian di restoran mewah (Padahal bohong). Tommy sengaja bilang bohong karena dia tak mau Iqsal tahu jika Daniel sekarang sudah berada di desa. Mungkin ada suatu hal penting dari Daniel yg harus Tommy ketahui. Saat itu Tommy juga mengajak Matthew pergi bersamanya. Tommy meminta maaf pada Iqsal karena dia tak bisa menemaninya bermain di rumah. Tapi selama masih ada Fredd, Iqsal akan menunggu Tommy kembali ke rumah. Fredd akan menemani Iqsal selama Tommy pergi dari rumah. Iqsal mulai merasa aneh, kenapa Tommy mendadak diajak reunian bersama teman sekolahnya. Iqsal jadi teringat masa-masa di SMP, dia tak diperbolehkan berteman dengan orang yg punya normal. Malah Iqsal dapat ejekan "Orang Cacat" oleh temannya di sekolah. Padahal Iqsal hanya cuma ingin berteman baik, Tapi sejak itu tak ada yg mau memperdulikan Iqsal sebagai teman.
(Sesampainya di rumah Daniel de'Bourne)
Tommy dan Matthew dipersilahkan masuk rumah Daniel oleh seorang bodyguard, Tommy pun diarahkan ke ruang pribadi Daniel. Disitu Tommy melihat Daniel sedang membersihkan sebuah kotak besar yang misterius. Kotak itu berbentuk persegi panjang, dan ada corak tulisan-tulisan kuno di sela-sela sisi kotak tersebut. Matthew berkata bahwa kotak misterius itu merupakan kotak Iblis yg dibuat oleh para dukun ternama di Gereja Iblis. Matthew mengetahui sumber info tentang kotak ini dari seorang arkeolog di desa Kalpataru, Tapi dia lupa siapa nama si arkeolog itu. Daniel menyuruh Tommy untuk duduk di sofa sambil mengobrol. Lantas Tommy bertanya pada Daniel mengenai Kotak Iblis, Daniel jujur pada Tommy kalau dia pergi ke luar kota untuk mengambil pesanan Kotak Iblis ini dari teman kerjanya, Daniel membeli kotak Iblis itu dengan seharga 2.5 juta rupiah, "Kotak Iblis ini lebih dikenal dengan sebutan Dybbuk Box" kata Daniel.
Namun Daniel bukan hanya tertarik dengan kotak Dybbuk ini, karena ada satu barang kutukan dalam Kotak tersebut. Daniel pun membuka kunci kotak Dybbuk, lalu dia mengenakan sarung tangan untuk menngambil isi dalam kotak. Ternyata dalam kotak Dybbuk itu ada boneka kain wanita berambut orange, memakai gaun merah dan bermata hitam. Tommy heran apakah benar boneka kain itu adalah barang kutukan yg dimaksud oleh Daniel. Matthew pun dapat merasakan hawa negatif yg besar dalam boneka kain dari kotak Dybbuk. Daniel bilang kalau di dalam boneka kain ini ada sosok arwah hantu Noni Belanda yg dulunya pernah menetap di desa Kalpataru, hantu ini juga memiliki hubungan dekat dengan Kakek Alfredi. Daniel meminta bantuan pada Tommy untuk melepaskan segel kutukan dalama boneka kain ini, Agar nantinya arwah hantu Noni Belanda bisa masuk ke dunia nyata.
Beberapa menit kemudian, setelah proses pelepasan segel kutukan dalam boneka kain, arwah Hantu Noni Belanda dapat masuk ke dunia nyata, Tapi untuk sementara ini Noni Belanda akan disimpan dalam kotak Dybbuk terlebih dahulu. Daniel pun mengungkapkan bahwa tujuan dia membeli kotak Dybbuk ini adalah untuk menguji nyali Iqsal. Dia ingin Iqsal beradaptasi dengan hantu Noni Belanda nantinya. Daniel pun telah membuat rencana untuk memindahkan kotak Dybbuk ini ke dalam kamar Iqsal. Dia butuh bantuan Tommy untuk menaruh kotak tersebut ke bawah kasur Iqsal supaya aman dan tak dapat diketahui.
"Aku ingin tahu seberapa kuat Fifth Sense milik Iqsal, karena anak itu punya potensi besar untuk berubah menjadi anak Indigo seperti kita" kata Daniel.
Tommy percaya pada Daniel, bahwa suati saat nanti Iqsal akan berkembang menjadi anak Indigo yang membantu para Hantu Roh Baik dalam memperbaiki kehidupan di masa hidupnya. Selama Iqsal menjalanai adaptasi dengan Noni Belanda nanti, Daniel takkan pergi keluar rumah terlebih dahulu. Tommy juga harus berpura-pura mengingatkan Iqsal kalau Daniel belum pulang dari luar kota.
Matthew pun bilang ke Daniel jika seminggu yg lalu, Tommy, Iqsal dan Fredd telah mengajak pergi menelusuri 3 tempat angker favorit Kakek Alfredi. Iqsal telah membuatkan surat hasil observasi 3 tempat angker tersebut. Dan Iqsal ingin segera memberikan surat tersebut pada Daniel.Mendengar ucapan Matthew, Daniel merasa kagum terhadap apa yg sudah dilakukan oleh Iqsal dan teman-temannya ketka Ia pergi ke luar kota. Daniel bilang pada Tommy. jikalau nanti Iqsal tak berhasil melewati uji nyali ini, maka Daniel akan membatalkannya. Tommy juga tak perlu lagi meletakkan kotak Dybbuk milik Daniel ke dalam kamar Iqsal.