Setelah ia bertemu Magek Jobang, sosok yang benar-benar ia cari, mereka memutuskan bermalam di kota Pariaman. Mereka akan menginap disebuah homestay, yang letaknya dekat sekali dengan rumah seorang bupati.
Namun kali ini mereka tidak berdua lagi, melainkan bertiga dengan satu orang laki-laki, yang merupakan kawan satu redaksi dengan mereka, bernama Auang. Nama aslinya sebenarnya adalah Jaylani Renggi Lukmana. Panggilan Auang. Dia pria asli orang Painan.
Auang datang sejak tadi malam, yang awalnya dia menginap disebuah hotel, yang mengarah pintu masuk lain, dekat jembatan siti Nurbaya yaitu Hotel Nan Tongga.
Namun, karena teman-temannya bakal mengingap disebuah homestay, jadinya ia ikut kawannya.
Auang menunjukan beberapa foto, terkait dengan kejadian pasca tabuik kemarin. Beberapa tragedi, mulai dari kendaraan rusak, sampai dia menemukan sebuah foto beruba cacing aneh, dimobil tersebut.
"Ini coba lihat,mereka itu mencari korban, triknya persis seperti vampire. Cuman bedanya, vampire itu mengigit bagian leher, mirip-mirip orang mau menyupang. Nah, kalau ini dekat pembuluh darah calon korban. Jumlah diperkirakan, kisaran 100 orang yang menjadi palasik kuduang."
Mereka kaget mendengar itu.
"100 orang, banyak banget?" Ujar Intan.
"Yah memang begitulah adanya. Hanya saja, waktu kemarin saya melihat kejadian yang lebih aneh lagi." Ujar Auang.
"Apa itu?" Tanya Aul.
"Kalau tidak salah, saya melihat seorang pria yang dia memakai baju adat, namun rambutnya pendek segini kulitnya putih banget. Tapi bibirnya merah. Saya pikir, dia itu Inyiak. Namun setiap malam, dia menangis dengan wajah penuh penyesalan ke arah pantai, sambil menyebut nama Gandoriah. Saya itu Inyiak."
"Inyiak itu rambutnya ada tiga warna. Sorot matanya tajam, dan memakai kalung mirip senjata yang biasa ia kenakan." Ujar Aul menjelaskan secara detail, berdasarkan apa yang ia lihat.
"Kalian sudah ketemu sama sosok Inyiak yang sebenarnya?" Tanya Auang, yang langsung menebak kala Aul menyebut perbedaan, antara sosok pria yang ia lihat dengan wujud Inyiak.
"Dia itu punya rambut tiga warna, hitam, putih sama coklat Mahogani." Ujar Aul dengan menjelaskan secara detail, berdasarkan apa yang ia lihat.
"Di mana kalian ketemu dengan dia?"
"Kamu gak keluar dari hotel?"tanya Intan.
"Keluar. Cuman pas dari hotel tadi, aku keluar nyari sarapan pagi. Makan katupek (ketupat) gulai Tunjang."
Mendengar itu, mereka diam saja.
"Jam 08.30 tadi, dia ada loh, kepergok sama warga. Orang semua sudah bisa melihat, Inyiak dalam wujud manusia."
"Apakah perawakannya persis kaya di Youtube? Trending nomor 1." Ujar Auang yang tampak mulai penasaran.
"Persis. Tapi pakaiannya mahal banget. Dia memakai baju bermerek. BVLGARI."ujar Intan, yang waktu pas bertemu dengan sosok Inyiak, ia sebenarnya sedikit salah fokus lantaran dengan pakaian yang dikenakan. Ia menceritakan deskripsi sosok Inyiak dalam rupa manusia. Sampai Auang yang mendengar, menelan ludah kala mendengar merek baju tersebut. Apalagi Intan bercerita, itu BVLGARI adalah baju merek asli. Batinnya sedikit menjerit manakala, mereka mencari harganya setara dengan, gaji mereka selama 1 tahun.
"Tapi sebenarnya, mengapa Inyiak bersiteru dengan Palasik kuduang?" Tanya Auang.
Mereka berdua terdiam. Teruta Aul, yang bingung memulai cerita harus darimana. Tapi kawan mereka ini penasaran, mengapa insiden itu bisa ada. Intan menatap Aul, sebab sebagai seorang sahabat dialah yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sementara kawan laki-lakinya tersebut, belum tahu apa-apa.
"Memang apa yang terjadi?" Tanya Auang dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Induk semang dari Palasik Kuduang itu, adalah istri dari abangku."
Mendengar itu, semuanya hening. Apalagi Auang yang mendengar, bingung tak percaya. Ia tidak tahu harus bereaksi apa. Difikirannya, kalau manusia dengan makhluk setengah dewa terjadi hanya didrama atau film. Ternyata kawannya mengalaminya.
"Abang mu? Nikah sama Palasik kuduang?" Tanya Auang, yang masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Aul mengangguk.
"Abang mu suka sama induk semangnya?" Tanya Auang yang benar-benar penasaran.
"Tidak."
"Lalu kenapa mereka bisa menikah?"