Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS Al-Baqarah [2]: 216)
Sebagai Muslim yang meyakini ajaran-ajaran Islam, kita harus selalu berpegang pada sumber pengetahuan Ilahi—wahyu dari Allah Sang Maha Pencipta segala makhluk. Masalah hadir dalam hidup ketika kita gagal untuk menyadari bahwa hanya Allah Swt. yang mengenal siapa kita dan kemampuan yang kita miliki, lebih dari diri kita sendiri. Sebagai Sang Pencipta, Dia yang paling mengetahui sifat-sifat manusia, baik jiwa dan raganya. Hanya Dia yang mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Dan itulah sebabnya, sangat penting bagi kita untuk selalu berusaha sebaik mungkin mematuhi setiap aturan-Nya.
Pada bab sebelumnya, kita membahas sekilas bagaimana hubungan yang haram dapat menjadi penyebab kehidupan seseorang di dunia seperti di neraka. Pada bab ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana hubungan haram juga dapat menjadi alasan seseorang masuk ke neraka di akhirat. Semoga Allah Swt. melindungi kita semua.
Syirik dan Pembunuhan
Sekilas membaca beberapa ayat Al-Quran dan Sunnah mengenai hubungan yang haram dan kita akan mengerti bahwa hal ini termasuk dosa besar dalam Islam.
Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-Furqân [25]: 68-70)
Dalam ayat ini, Allah Swt. menyinggung perzinaan tepat berdampingan dengan syirik dan pembunuhan—kejahatan paling besar yang dilakukan terhadap Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Dan, ganjaran yang dijanjikan untuk dosa tersebut adalah selamanya dalam neraka dengan azab yang berlipat-ganda dan kehinaan.
Jangan Dekat-Dekat
Mungkin ada yang bertanya-tanya, “Sebuah hubungan seksual yang tidak sah dengan orang lain dapat dianggap sebagai sesuatu yang terlarang, tetapi mengapa sebuah hubungan romantis yang tidak berbahaya, yang tidak melibatkan kontak fisik, juga dianggap terlarang?”
Allah Swt. menjawab dalam Kitab-Nya:
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isrâ’ [17]: 32)
Allah Swt. telah memerintahkan manusia untuk tidak mendekati hubungan seksual yang tidak sah. Allah Swt. tidak hanya melarang kita untuk melakukan zina, tetapi memerintahkan kita untuk menjauhi apa pun yang dapat menjerumuskan kita pada zina.
Zina bukanlah sekadar penetrasi alat vital. Kita mengenal zina tangan, ketika menyentuh adalah sesuatu yang dilarang; zina mata, ketika melihat sesuatu yang dilarang; sementara zina alat vital merupakan interaksi seksual yang tidak sah. Baca kembali mengenai “hal-hal kecil” dari bab sebelumnya. Allah Swt. menentukan kita agar sama sekali memutuskan semua hal yang mungkin dapat menjerumuskan kita pada perzinaan.
Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Allah telah menetapkan untuk setiap anak Adam akan bagiannya dari zina, yang dia pasti akan lakukan. Zina dari mata yang memandang, zina dari lidah yang bicara, dia mungkin memiliki keinginan dan gairah dan bagian vitalnya akan mengikuti atau menentangnya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, Hadis 5889; sahih; dan Muslim, Hadis 2657; sahih)
Hubungan Seksual Sebelum Pernikahan
Melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan dikenal dengan istilah perzinaan dan merupakan dosa besar dalam Islam. Ini termasuk salah satu dari dosa terburuk yang mungkin dilakukan oleh seorang Muslim.
Meskipun sebagian besar Muslim mengetahui bahwa hal ini haram, tetapi masih banyak dari kita yang tetap terlibat di dalam dosa mengerikan ini. Kita membiarkan emosi, perasaan, serta ketertarikan dengan orang lain mengaburkan pikiran kita dan menjadi budak dari nafsu kita. Ketika seseorang mulai bergaul dengan lawan jenis, mengobrol, menggoda, dan bercengkerama, perasaan istimewa mungkin akan tumbuh di antara mereka pada akhirnya. Meskipun mereka mungkin sudah memberi batasan-batasan dan membina hubungan yang tidak melibatkan kontak fisik di tahap-tahap awal hubungan mereka, tetap tidak ada garansi apa pun batasan-batasan tersebut akan tetap tegak. Pandangan berubah menjadi sapaan, percakapan berubah menjadi gandengan tangan, pelukan, ciuman, dan semakin dekat perasaan sepasang insan, semakin hubungan mereka menyertakan kontak fisik. Inilah sebabnya bergandengan tangan pun merupakan hal yang serius dalam Islam.