The Forsaken Mangaka

fikar albari
Chapter #1

1#.The Ink That Binds fate


Langit Tokyo malam itu dipenuhi awan kelabu, menelan cahaya bulan seolah menolak menerangi kesepian seorang pria. Di lantai atas sebuah apartemen tua di distrik Shibuya, duduklah seorang pria muda bernama Katsuro Araki.

Ia berusia 27 tahun, seorang komikus yang nyaris tak pernah meninggalkan kamar. Tubuhnya kurus, matanya sayu, dan jari-jarinya gemetar saat memegang pena. Di hadapannya, tumpukan naskah manga terbengkalai, sebagian sudah diwarnai noda tinta yang mengering.

“Semua orang menikmati karyaku… tapi siapa yang peduli pada diriku?” gumamnya lirih.

Hanya suara hujan di luar jendela yang menemaninya.

Katsuro bukan sekadar menggambar. Ia mencurahkan seluruh hidupnya ke dunia yang ia ciptakan: dunia samurai di era Edo, penuh intrik politik, bayangan iblis, dan takdir yang dipenuhi tragedi. Dunia itu adalah satu-satunya tempat ia merasa benar-benar hidup.

Namun, ia tak pernah membayangkan bahwa dunia yang ia ciptakan justru akan menelannya.

Malam itu, ketika tinta dari penanya menetes ke atas kertas terakhir, sesuatu yang aneh terjadi. Noda tinta itu bergerak, seolah hidup, membentuk pusaran hitam yang menelan seluruh meja kerjanya.

“Ap—Apa ini?!” serunya, namun suaranya langsung ditelan kegelapan.

Tubuhnya terhentak, seakan jiwanya tercerabut dari raga. Dunia berputar, gelap dan dingin, hingga akhirnya ia membuka mata.

Bukan lagi apartemen kumuh yang ia lihat.

Melainkan desa kuno bergaya era Edo. Rumah-rumah kayu berderet, lampion berayun diterpa angin malam, dan suara pedagang bercampur teriakan penjaga samurai yang berpatroli. Bau asap kayu terbakar memenuhi udara, bercampur samar aroma darah.

Katsuro terdiam.

“Ini… dunia yang kugambar?”

Sebelum sempat berpikir, seorang pria tua dengan wajah kasar berteriak padanya.

“Oi! NPC sepertimu, jangan melamun! Cepat kembali ke ladang sebelum pengawas melihatmu!”

NPC.

Kata itu menusuk kesadarannya.

Lihat selengkapnya