Di suatu hutan belantara yang terpencil saat Matahari belum menampakan diri dan dia masih bersembunyi di tempat persembunyianya dan langit masih berwarna hitam gelap walaupun begitu,langit tampak sangat indah meskipun tak nampak bintang yang menghiasi langit malam itu dan hanya bulan yang menunjukan wujud sempurna dari dirinya,Bulan dalam bentuk purnama menunjukan cahaya agungnya untuk tetap menghidupkan kehidupan malam hari untuk mahluk hidup yang beraktifitas waktu itu,namun cahaya Bulan yang sempurna itu tidak dapat memecahkan kesunyian dan ketenangan Dunia malam
Pada saat itu, di dalam Hutan belantara itu terdapat sebuah rumah sederhana dengan atap segitiga dan bagian bawahnya berbentuk balok,Rumah itu di berdiri dari susunan balok kayu secara horizontal dan pada bagian depan ada lubang berbentuk lingkaran di bagian kiri dan kanan,lubang itu sebagai jendela. lalu bagian tengah ada pintu berbentuk setengah oval yang menjadi pemisah dua jendela itu,uniknya pada bagian samping rumah itu ada bongkahan kayu yang bersandar pada rumah tersebut dan bongkahan kayu itu mengelilingi bagian samping rumah tersebut dan bongkahan kayu itu berjajar dengan rapi satu sama lain hingga membentuk satu kesatuan dan karena itu rumah tersebut terlihat memilik atap yang berada di tanah,Rumah itu pun terlihat berbentuk Segitiga sama kaki
Lalu di sebelah rumah tersebut ada sebuah kebun dengam beranekaragam tanaman yang tumbuh dan tanaman itu tersusun rapi satu sama lain,saat itu tampak Seorang pemuda berpakaian dengan pakai yang terlihat di buat dari bahan karung goni dan dia merupakan pemilik rumah berbentuk segitiga dan kebun di sampingnya tersebut sedang beraktifitas yang bisa di bilang tidak lazim untuk di lakukan pada saat ini ,pemuda itu sedang menyiram tanam-tanaman miliknya yang berada di kebun itu ,pemuda itu menyirami tanaman nya dengan Gembor(Alat menyiram) yang terlihat di buat dari kayu sepenuhnya
Waktu menyirami tanaman nya itu,Pemuda itu tampak sangat senang,hal itu dapat di lihat dari raut wajah yang menampakan keceriaan dengan senyum bebas tanpa beban sedikit pun di wajahnya lalu terkadang setelah menyirami tanaman ia mengajak bicara tanaman yang ia sirami
"Kau harus cepat besar,agar aku bisa segera memakanmu" Ucap pemuda itu disela-sela menyirami tanaman miliknya setelah mengatakan itu,Pemuda itu pun tertawa pelan yang di lanjutkan dengan berkata "aku cuma bercanda tadi,jadi kamu jangan marah dan tidak mau tumbuh lagi " Ucap pemuda seperti berbicara dengan wanita saja agar bisa menjaga perasaan dari tanaman nya itu,walaupun dia tahu kalau tanaman tersebut tidak dapat membalas Ucapan darinya dan hanya daun tanaman itu yang bergerak karena tertiup oleh angin yang mengenai tangan dari pemuda tersebut ,tetapi wajah Pemuda itu tampak senang karena bisa berbicara tanaman yang ia rawat
Lalu baris demi baris tanaman,pemuda tersebut beri guyuran air yang menyegarkan dengan hati yang berbunga-bunga kemudian sampailah ia pada tanaman terakhir yang merupakan tanaman Bunga melati dan tepat sekali pada tanaman terakhir itu,Air pada Gembor habis