The Fresh

M Fahrurrozi
Chapter #2

Penembusan Dosa #2

 Satu persatu batu di daki oleh Carga,dia mendaki dengan sangat berhati-hati karena dia membawa beban yang cukup berat di tambah lagi pakaiannya yang terbuat dari Serat rami,yang mana serat ini penyerap air yang sangat baik jadi pakaian yang ia pakai juga tambah berat, walaupun begitu dia tetap bersemangat saat mendaki bebatuan itu kemudian saat akan meraih batu terakhir.kaki kiri Carga salah mengambil pijakan hingga membuatnya kehilangan keseimbangan,saat itu dia mencoba untuk tidak panik dan segera mencoba memperbaiki pijakan kaki kirinya namun saat sedang mencari pijakan yang tepat tiba-tiba tangan kiri juga lepas dari pegangan karena tangan dari Carga yang masih basah, "Sekarang aku harus bagaimana ini" Carga yang sedang kebingungan dalam mengatasi masalahnya tersebut 

Carga pun diam sejenak dan kemudian dia sedikit menguatkan pijakannya di kaki kanan "Mungkin aku harus mencoba teknik itu" Carga dengan tubuh yang bergelantungan dengan tumpuannya hanya pada tubuh bagian kanan 

kemudian dia menekuk kaki kanan kebawah dan menurunkan tangannya ke bawah batu terakhir,lalu brukk!!! suara Dentuman cukup kencang terdengar dan diatas bebatuan itu terlihat kalau Carga melakukan lompatan yang sangat tinggi dan kekuatan lompatan sampai menghancurkan batu yang ia pijak tadi,tubuh carga sekarang ada di atas batu terakhir tersebut dengan keadaan masih melayang di udara saat dia melayang di udara itu,Carga pun melakukan persiapan pendaratan yang aman agar tong kayu yang ia bawa tidak tumpah kemana-mana lalu dia pun memasang posisi mendarat terbaik yang terpikir olehnya lalu saat berada beberapa centimeter dari tanah,carga pun berhasil mendarat dengan selamat sehingga air di dalam tong kayu nya tidak tumpah namun keberhasilan mendarat untuk menyelamatkan tong kayu tersebut harus di baysr cukup mahal karena Carga salah memperhitungkan pendaratan untuk kaki kanannya "ahh,lumayan sakit juga" teriak kesakitan Carga yang kemudian merubah posisi tubuhnya yang awalnya berdiri menjadi duduk.

Dengan sangat berhati hati,Carga pun melepaskan tong kayu yang ia bawa di bahunya, lalu carga pun berusaha duduk senyaman mungkin,setelah itu dia pun memegangi kaki kanannya yang terlihat memerah,kemudian Carga pun mencoba memijat kaki kanannya tersebut dan tampak wajahnya yang masih basah itu sedang menahan rasa sakit yang luar biasa

Carga terus memijat kaki kanannya tersebut "Aku tidak menduga kalau akan menggunakan teknik yang di ajarkan oleh nenek" Carga pun memijat kakinya lebih keras dari sebelumnya dan kemudian tampak matanya berkaca-kaca dan perlahan air mata menetes dari matanya dan air mata itu bergerak turun menuruni wajah dari Carga cukup cepat

Sebelum air mata jatuh ke tanah,Carga segera mengusap dari pipinya "Sekarang bukan waktunya menangis,aku harus menghilangkan perasaan sakit ini karena ada tugas yang menanti " Carga dengan mengusap rambut dan mukanya yang masih basah lalu dia pun berdiri dengan susah payah sambil menahan rasa sakit di kakinya dan kemudian dia berjalan mengambil tas di dekat pohon yang ia taruh sebelum melompat tadi 

Lalu sambil menjinjing tas tersebut dengan tangan kanannya,Carga pun berjalan mengambil tong kayunya,setelah menaruh tong kayunya tersebut di bahunya, Carga pun berjalan dengan perlahan karena dia masih menahan rasa sakit di kaki kanannya namun saat berjalan itu,dia tidak berjalan kearah rumahnya namun justru berjalan ke arah sebuah Bukit

Lihat selengkapnya