Dhini seorang anak gadis yang berusia 17 tahun masih menempuh bangku SMA harus belajar hampir tiap hari tiada hentinya dia yang masih gadis pun sudah di dekati oleh beberapa pria. Dia merupakan anak kesayangan dari ayah dan ibunya. Ibunya memiliki spiritual yang tinggi mampu memberikan solusi demi solusi bagi setiap masalah yang terjadi pada keluarganya. Di usianya yang masih muda pun Dhini juga mencari pekerja sampingan, dia tidak mau membebankan kedua orang tuanya.
Dia memiliki jiwa kepepimpinan yang tinggi, dia sendiri juga memulai semuanya dari bawah. Dia berteman dengan Anya, Anya merupakan gadis periang yang selalu menemani Dhini dalam setiap hal. Tidak terkecuali beberapa teman-temannya yang lain. Dia bukan hanya bisa membantu tetapi dia juga memiliki kemampuan di luar batas yang tak di duga oleh teman-temannya. Dia gemar mencari tahu kebenaran setiap orang, dhini merupakan anak yang paling pintar. Dia periang dan mampu membuat semua orang jatuh hati kepadanya.
Hingga akhirnya dia bekerja pada salah satu perusahaan yang ada di Jakarta. Dia bekerja sebagai, staff. Pada awal-awal dia bekerja dia mengalami kesusahan dalam mengatur waktunya. Sehingga dia memerlukan waktu yang ekstra supaya dia dapat mempertahankan pekerjaan dan kuliahnya. Terkadang dia di perhadapkan dengan keputus asaan yang tak memadai, sehingga membuat dia hilang arah namun semuanya tidak pernah lekang oleh dukungan keluarga dan orang tuanya, dan dia mampu melakukan yang terbaik untuk siapapun.
Hingga pada akhirnya, dia mulai jatuh cinta kepada seorang pria yang membuat dia tambah ke bingungan apa yang harus dia lakukan. Hubungan mereka merupakan hubungan yang biasa saja, setiap Dhini hendak di ajak jalan orang tua Dhini hanya ingin anaknya ada di rumah. Benar-benar pacaran yang di temani oleh kedua orang Dhini, kedua orang tua Dhini pun setuju bahwa mereka menikah. Mereka sudah mengenal siapa cowok tersebut.
Dhini lulus tepat waktu bahkan dia mendapatkan nilai cumlaude . sembari bekerja dan kuliah memang membutuhkan waktu yang extra namun Dhini berhasil melakukannya. Satu bulan setelah kelulusannya, nama Dhini yang biasa saja di kantor tiba-tiba mulai di dengar oleh atasan. Dia bahkan di tunjuk untuk menjadi assisten manager di kantornya, ternyata di balik itu semua salah satu anak dari pemilik perusahaan tersebut merekomendasikan Dhini untuk bisa memegang jabatan sebagai assisten manager.
Sampai akhirnya di awal tahun 2019, Dhini dan pasangannya, Malvin, akan melaksanakan pernikahan namun karena Dhini masih harus mengejar kariernya dia memundurkan hingga awal tahun 2020. dan, sembari itu Dhini dan Malvin membuat perencanaan pernikahan yang matang. Tahun pun berlalu, Dhini dan Malvin dalam hitungan beberapa bulan akan segera melangsungkan pernikahannya, namun di luar dugaan semuanya tak berjalan dengan lancar, Dhini mulai mencurigai Malvin bahwa dia berselingkuh,
Semua pikiran negative keluar dari kepala Dhini. Tak berapa lama dia meminta IT untuk memeriksa semua CCTV yang ada di kantor dan mengirimkannya kepada Dhini yang terjadi selama hampir kurang lebih satu bulan berjalan.
“Astaga, apa ini?!.”kata Aldo.
“Kau menemukan apa?.”tanya Bima.
“Haisss!!! bisa jadi berita besar ini!.”sahut Aldo seakan tak percaya.
“Apa sih kau ini?!.”kata temannya dengan penasaran. Temannya yang penasaran pun melihat rekaman kejadian dan tercengang hebat.
“ Apa yang harus kita katakan?.”tanya Aldo kebingungan.
“Aku tak tahu. Aku bingung karena berita yang ku dengar, Dhini akan menikah dengan Malvin. Tapi, yang terjadi malah Malvin selingkuh dengan Reina, hingga melakukan hal tersebut. Bagaimana ini?.”
“Guys, perhatikan, aku menemukan hal yang sama di gudang belakang lama kita!”seru Dhani sembari mencaplok makanan.
“Astaga!!! Bisa hancur perusahaan ini hanya karena dua orang tersebut! Apa yang harus kita lakukan? Tak mungkin kita memberikan data ini semua kepada Dhini! Dia bisa saja shock melihat ini semua. Kasihan, dhini, di bohongi pacarnya sendiri.”
“Berikan saja. Aku sudah curiga dengan pria tersebut.”kata seseorang yang muncul. Ya, dialah Nicholas anak dari pemimpin perusahaan ini. Mereka yang kedatangan tamu tak bisa berkata-kata,
“Tapi, apa tidak salah, pak? Kalau jadinya seperti ini. Kami jadi kasihan sama Dhini.”Kata Dhani.
“Berikan saja! Jam berapa Dhini meminta hal ini?.”
“Sekitar 2 jam yang lalu. Tiba-tiba dia menelepon kami untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi selama kurun waktu satu bulan ini. Entah apa yang merasukinya.”kata Dhani sembari mengisi mulutnya dengan makanan.
“Ya. Berikan saja. Kerja bagus.”
“Terima kasih, pak. Akan kami berikan datanya.”