Kedua mataku terbuka saat merasakan udara di kamar sangat dingin, nyaris membuatku menggigil. Aku mendesah saat melihat jam dindang. Biasanya, aku terbangun sebelum subuh untuk mematikan AC. Namun, kejadian tadi malam sukses membuatku terjaga hingga dini hari sampai-sampai aku bangun kesiangan begini.
"Rain, tunggu!"
"Ya, Kak? Ada apa?" Aku menoleh saat Kak Vano menahan lenganku.
"Buat kamu."
Aku sedikit bingung saat Kak Vano memberiku sebuah amplop warna merah. "Apa ini?"
"Buka aja."
Ragu, aku membuka amplop itu perlahan. Seiring degub jantung yang bertalu-talu nggak beraturan. Terlebih saat mengetahui ada sebuah kertas terlipat di dalamnya.
Aku masih sayang kamu, Raina Marissa.
Lidahku kelu saat membaca kalimat yang tertulis di atas kertas itu. Ada sesak yang menghimpit dadaku. Lalu, kedua mataku kabur begitu aja.
"Rain?"
Aku mengusap air mata yang menggenang di sudut mataku, lalu menggeleng pelan.
Lalu, Kak Vano turun dari motornya dan langsung memelukku erat. "Maaf. Maafin aku, Rain."
Tangisku pecah di pelukannya. Bukan karena terharu, bukan juga karena bahagia karena aku masih menyimpan rasa untuknya. Aku menangis karena menyesalkan kenapa harus terjadi begini. Dia pergi ketika aku sangat menyayanginya. Dan dia datang kembali saat hatiku udah mati rasa.
"Kalau masih sayang, kenapa pergi waktu itu? Kenapa ninggalin aku di saat aku lagi sayang-sayangnya? Dan kenapa harus Mia di antara banyaknya cewek di sini? Mia itu temenku loh, Kak,” cecarku seraya terisak.
"Maaf, Rain. Aku yang salah. Aku udah nyakitin kamu dulu."
Saat mendengar ada suara motor mendekat, aku segera mendorong dada Kak Vano agar menjauh, lalu mengusap air mataku yang mengalir cukup deras. Benar, motor Indah berhenti tepat di samping motor Kak Vano karena hendak membuka gerbang.
Aku masih menunduk, nggak pengin menatap Indah yang menatap kami dengan bingung. Kak Vano pun juga nggak menyapa Indah. Dia hanya menengadahkan kepalanya ke langit seraya menghela napas panjang. Kami sama-sama terdiam sampai Indah mendorong motornya masuk dan menutup gerbang kos kembali.