(Tahun 2020, now)
Mendorong bukan kata yang cocok, lebih tepatnya adalah, aku mendobrak pintu ruang rias. Ava meloncat dr kursi saking kagetnya.
'Dia pulang tapi nggak nemuin aku. Kurang ajar sekali kan?' kataku dengan kesal. Ava menatapku dg bingung. Ada raut ketakutan di mukanya. Tapi setelah kupikir-pikir Ava memang selalu terlihat ketakutan. Tiap suara keras atau teriakan atau pertengkaran sekecil apapun konfrontasi yang terjadi, bisa membuat matanya yang indah itu memacarkan sorot ketakutan. Seperti hewan yang terperangkap disarang, dan tidak ada jalan keluar untuk kabur. Aku tidak menyalahkannya, mengingat masa lalu nya, dengan Ava masih disampingku, berfungsi layaknya manusia normal saja sudah sangat luar biasa. Ava adalah teman terbaikku. Dari luar, orang yang melihat kami akan mengira bahwa kepribadian kami ini saling bertolak belakang, makanya kami saling melengkapi (opposites attract). namun sebenarnya kalau dilihat dari sudut pandangku, kami tidak begitu berbeda. Hanya saja aku pintar berakting, sedangkan Ava tidak, seperti yang selalu ku bilang : 'every body have scar, some just hide it better'. Dari luar aku adalah gadis yang ceria, banyak cerita, lucu menyenangkan dan selalu bahagia. Semua ingin jadi temanku. Aku mengijinkan mereka mengenalku sejauh permukaan saja, karena jauh didalam hatiku tidak ada yang namanya teman. Hanya ada pemanfaatan, semua adalah tentang berapa nilaimu dimata orang lain. Karena kalau kamu masih bernilai, orang akan bersamamu, tidak meninggalkanmu sendiri. Begitu juga dengan Ava. Aku tau dia memanfaatkanku, sama seperti aku memanfaatkannya. Tapi tidak apa karena aku mengijinkannya. Dia tidak berbahaya. Dulu sejak dia belum jadi asistenku pun dia selalu begitu. Aku sudah hafal karena sudah sejak kelas 1 sma kami 'bersahabat'. Ava orang yang sangat tertutup dan tidak pernah macam-macam. Dan dia memujaku, bukan, bukan semacam cinta sesama jenis atau bagaimana, dia mengagumiku dan aku tau itu. Dia tidak pernah bisa bohong. Dan dia selalu punya tatapan kagum saat melihatku. Tatapannya itu menenangkan. Setidaknya dia tidak akan pernah meninggalkanku kan?.