Seribusatu Wajah Cinta

Makhrunnisa maulani evadenti
Chapter #3

the boy with the broken smiles

(2020, now)

'Itu pacar baru steph?' tanyaku pada managerku, Max yang sedang makan, well setelah kupikir-pikir, sebenarnya max selalu sedang makan, atau minum atau mengunyah. Aku putar mataku melihat kebiasaannya itu.

'mungkin, ku dengar pria itu kaya raya'. Jawab Max setelah menelan pastanya cepat-cepat.

'siapa dia?' tanyaku. Ada yang familiar dengan orang yang kulihat sedang bersama steph itu. 'Stone Watanabe, umur 28 th, self made bilionare, no wife, no kids.. ' ujar max serius. Dia selalu serius kalau membicarakan uang. Aku mengangguk. ' Baguslah, steph berhak bahagia'. kataku. lalu kuambil gitar dan mulai menyanyi. Selain berakting, aku pintar juga main musik. Gitar, piano, drum, bahkan biola pun aku bisa. Tidak level professional, tapi biasanya cukup untuk mengesankan wanita manapun. Stephanie wallid, aktris cantik yang beberapa kali dipasangkan denganku di sebuah film, aku pernah pacaran dengannya, kira-kira 6 bulan lalu. Dia gadis yang sangat baik. Tapi bukan untukku. Dan aku tidak pernah mau memberi harapan palsu pada siapapun. Maka aku bilang padanya bahwa aku tidak ingin pacaran. Aku hanya si bodoh yang tidak bisa mencintai. Karena kalau definisi cinta adalah pengorbanan, maka aku tidak akan mengorbankan apapun untuk siapapun sampai kapanpun. Bukan karena aku egois, tapi karena aku harus menyelamatkan diriku sendiri dulu. 'Hey bodoh, kamu cemburu?' tanya max memyeringai, ada sisa paprika di giginya. Aku menggeleng jijik karena kelakuannya, 'Kami tidur bersama, dia ingin kan hubungan, tapi aku cuma ingin tempat tidur yang hangat. Dia gadis baik, Aku selalu berharap dia bahagia' kataku. 'well well, laki-laki sejati' cibir max. Aku tertawa saja. Max managerku selama 5 th, dia sering menyebalkan tapi dia adalah satu-satunya orang yang seperti keluarga bagiku. 'Ku pikir, suaramu boleh juga, bagaimana kalau kita merambah ke dunia rekaman?' tanya Max tiba-tiba. 'Apa aku kurang sibuk?' kataku sarkastik. Max tertawa terkekeh. Jadualku memang gila-gilaan, selesai promo film selalu saja banyak naskah berdatangan utk ku pilih, lalu syuting, lalu promo, lalu naskah baru lagi.. ah begitu saja hidupku. 'Ada satu lagu yang sedang sangat ku suka, penyanyi baru, sangat cantik, suaranya bagus sekali, cb kamu dengarkan saja dulu' Max mengklik laptopnya lalu terdengar suara musik dan disusul suara seorang wanita. Suaranya indah, Max benar seperti biasa. menyebalkan!. Babi itu selalu saja benar. Dan penyanyi itu sangat cantik, rambutnya merah seperti warna matahari saat terbenam, badannya juga bagus dan tinggi. Dia menyanyi tentang cinta dan kebahagiaan. matanya berbinar seolah dia memang sedang jatuh cinta. Hah mungkin aku harus belajar tentang cinta dari gadis itu?.

'Ada apa ini max? tidak mungkin kau menunjukan ku sesuatu tanpa maksud tertentu, pikiranmu terlalu penuh uang untuk tulus. Semua pasti ada maksudnya' kataku sinis. Max tertawa ' kau terlalu mengenalku, itu tdk sehat' ujarnya lalu terkekeh mendengar leluconnya sdr. Max memang brengsek, tapi setidaknya dia tidak berpura-pura. Dan karena dialah aku juga bisa menjadi sangat kaya. Aku putar mataku memdengar leluconnya. Dia pikir dia lucu, well dengan mantan istrinya yang 3 orang itu pasti ada satu titik dimana para mantannya itu menganggapnya demikian. 'Sebenarnya aku sudah memikirkannya berkali-kali sejak kamu bilang kamu bosan main film, bagaimana kalau kamu duet sama dia? lagunya pasti meledak, lagu pertamamu, Grant walker yang tampan, berduet dengan gadis cantik pendatang baru dengan suara seindah itu, wajah secantik itu? ckckck.. lagu sesampah apapun pasti dibeli orang' kata max. Mukanya yang merah jambu dan gendut berubah serius, seperti biasanya, saat dia sedang membicarakan bisnis. ' Saat aku bilang bosan main film, maksudku aku ingin liburan max, bukan kerja yang lain. Itu kode aku pengen liburan' kataku ketus. 'kode? kaya baru kenal kemaren aja. Kayak aku nggak kenal kamu aja? kamu mau liburan juga biasanya langsung pergi begitu saja, tanpa tedeng aling-aling, tanpa mikir kontrak, tanpa pusing lihat aku disini yang bertanggung jawab, hah.. untung mukamu ganteng' cerca max. Giliran aku yang tertawa, menertawainya. Insiden terakhir aku liburan adalah ketika aku sedang dalam proses syuting film. Tapi pemeran utama wanitanya tidak bisa berakting, dia cuma jago tidur dengan sutradaranya. Aku muak dengan orang yang tidak punya kemampuan tapi bisa sampai dapat peran utama. Bayangkan artis lain yang punya kemampuan tapi tidak mau tidur dg sutradaranya. Yaah, aku si tidak menentang tentang hal tidur bersama. aku sama bajingannya kalau tentang hal itu tapi setidaknya punya kemampuan juga dong. 'pikirkan dulu aja deh ya' ujar max lalu berdiri dr sofa. ' mau kemana? tanyaku 'pulang, aku kan punya rumah' ujar max. Aku ikut berdiri. ' mau kemana?' tanya max. 'pergi, aku kan punya kehidupan' balasku. max tertawa 'kadang kupikir kau takut sendirian grant' kata max santai. Aku hampir tersandung saking benarnya kata-kata grant itu. Tapi aku cuma tertawa. Dia tidak tau yang sebenarnya, tidak ada yang tau.

Lihat selengkapnya