The God's Legacy

Adlet Almazov
Chapter #2

Bab 1

Ratu Alexandra menatap tajam ke arah putrinya yang berusia lima tahun, seolah tidak ada rasa cinta dari tatapan yang diberikannya. Putri Nathania tertegun, berusaha mencerna perkataan yang baru saja diucapkan ibunya.


“Putri Nathania, kamu mengerti, bukan? Ini adalah keinginanku seumur hidup!” Ucapnya.


"Nathania menjadi Nathan? Bagaimana bisa?" Dia bertanya dengan polos. Meskipun dia tidak cukup mengerti, entah bagaimana ia bisa merasakan sesuatu yang menyedihkan.


Ratu Alexandra berlutut sambil memegang erat bahu Putri kecilnya yang gemetaran, sejak ia menarik tangannya dengan kasar beberapa menit yang lalu.


"Dengarkan aku, kita tidak punya pilihan selain melakukan ini. Mulai sekarang, kamu harus bertukar tempat dengan Pangeran Nathan!"


"T-tapi kenapa? Thania tidak mau jadi Nathan!" Putri Nathania mulai menangis, ia tidak bisa memenuhi permintaan ibunya.


"Kamu harus melakukannya! Aku bergantung padamu. Lakukan itu untukku, Nathania!" Mata sang ratu mulai berkaca-kaca, ia tahu hal ini akan menyulitkan putrinya. Namun, hanya dengan cara ini saja keturunannya bisa tetap menjadi pewaris tahta sebagaimana mestinya.


Melihat ibunya menangis, Putri Nathania menjadi patah hati. Meskipun dia tidak sepenuhnya mengerti apa yang harus dia lakukan jika dia menjadi Nathan.


"Ibu, jangan menangis. Nathania akan menjadi Nathan seperti yang ibu katakan, jangan menangis, ibu!" Ucapnya sambil menyeka air mata ibunya.


"Jangan katakan ini pada siapa pun, terutama pada ayah dan nenekmu. Apakah kamu mengerti?"


"Iya, Thania berjanji tidak akan memberitahu siapa pun. Ibu, jangan menangis lagi ya?"


"Terima kasih sayangku. Aku sangat mencintaimu." Ucap ratu sambil memeluk putrinya dengan erat.


***


Ratu memanggil Diana, kepala pelayan pribadinya ke kamar Putri Nathania. Diana datang dengan tergesa-gesa meminta Jia dan Helena untuk ikut bersamanya.


"Saya datang, Yang Mulia Permaisuri Alexandra." Dia berkata.


"Ada yang ingin kukatakan padamu dan juga, aku ingin kau membantuku!" Ucap sang ratu.


“Apapun akan kami lakukan, Yang Mulia!” ucap Diana, sementara Jia dan Helena hanya membungkukkan badan di samping Diana.


"Helena, tolong potong rambut Putri Nathania seperti potongan rambut Pangeran Nathan. Jia, tolong bawakan beberapa pakaian Pangeran Nathan ke ruangan ini!"


"Baik, yang Mulia!" Ucap mereka serempak, lalu bergegas melaksanakan perintah.


"Ayo, Tuan putri!" Ucap Helena membujuk Putri Nathania yang terlihat kebingungan.


Putri Nathania hanya bisa mengikuti instruksi Helena untuk duduk diam di kursi, sementara Helena menyiapkan alat untuk memotong rambut panjangnya


"Kenapa rambut Thania dipotong? Tidak cantik ya?" Tanya Putri Nathania dengan polos sambil menggoyangkan kakinya.


"Rambutmu indah sekali, Tuan Putri!"


"Benarkah?"

Lihat selengkapnya