The God Legacy

Adlet Almazov
Chapter #5

Bab 4

"Apakah Nathan sudah merasa lebih baik?" Tanya Nathania, ia duduk di ranjang Pangeran Nathan sambil menggoyangkan kakinya. Sementara Nathan berbaring dengan kepala bertumpu pada dipan yang dilapisi bantal yang sangat empuk dan nyaman.


"Rasanya lebih baik," jawabnya sambil tersenyum. Ia tak bisa mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa dalam kondisi yang benar-benar baik sekarang. Namun demi Nathania, ia berusaha menahannya.


“Bagaimana kalau kita pergi ke taman? Di luar cerah, kita bisa memetik bunga bersama!”


"Baiklah, ayo!" Pangeran Nathan mencoba bangkit sambil meletakkan kakinya di lantai. Putri Nathania membantunya berdiri.


"Hati-hati!" Walaupun ia sangat ingin bermain di taman bersama Nathan, namun ia juga tidak ingin Nathan sakit dan terluka.


Pangeran Nathan berhasil berdiri, meski kakinya masih lemas dan gemetar. Tapi ia harus mencoba berjalan lagi, selalu berada atas tempat tidur itu sangat membosankan. Ia ingin bisa bermain di luar lagi.


"Jika Nathan masih sakit, lain kali kita akan bermain di luar saat Nathan sudah lebih sehat,"


"Tidak, aku baik-baik saja. Ayo pergi!"


"Tapi-" Nathania ragu, apalagi mereka belum meminta izin pada sang ibu untuk bermain di taman. Jika dilihat dari kondisi Nathan, bisa dipastikan mereka tidak akan mendapat izin.


"Aku baik-baik saja, waktu itu aku sudah berjanji akan memetik bunga bersama. Jadi, ayo kita pergi!" Putri Nathania memandang saudara laki-lakinya sejenak, "Mungkin Nathan baik-baik saja," pikirnya.


"Baiklah kalau begitu, bisakah kita berpegangan tangan?" Ia bertanya sambil mengulurkan tangannya. Pangeran Nathan mengangguk dan tersenyum, lalu ia menggenggam erat tangan saudarinya.


Mereka berdua berjalan beriringan menuju taman bunga yang terletak di belakang Istana Safir, istana yang merupakan kediaman Raja, Ratu, Pangeran dan Putri.


Di Kerajaan Lithonia terdapat beberapa istana yang sangat indah, namun Istana Safir merupakan istana utama yang terbesar, terluas, termegah dan terindah yang memiliki banyak taman dengan berbagai jenis bunga.


"Nathan terlihat bagus dengan wig ini!" Ucap Nathania sambil menyentuh wig panjang berwarna coklat yang dikenakan Pangeran Nathan.


“Benarkah?”


"Ya, tentu saja."


"Apakah kamu benar-benar memujiku?"


"Iya, Nathan!" Jawab Nathania.


"Kau pasti sedang kesulitan, iyakan?"


"Mengapa Thania mengalami kesulitan?"


Lihat selengkapnya