Mintalah Sir Widih
Maka dia akan membantumu mengeja
Saat kau sedang sedih
Tak apa, tak baik-baik saja
- Kelinci Emas -
IRENE memasukan cokelat chips ke dalam adonan, dan setelah itu mengaduknya sampai adonannya menyatu dengan si cokelat.
Bunda tidak ada karena dia sedang ada di peternakan, lalu Olivia juga tidak ada karena saat ini dia sedang ada janji dengan teman-temannya. Tinggal Irene sendirian dengan dapur yang berantakan. Irene sudah lama sekali ingin membuat kukis cokelat chips dan dia tidak punya waktu dan biaya untuk memulainya. Jadi, karena Minggu ini dia sedang mujur; banyak uang tabungan dan hari Sabtu yang damai tanpa adanya Bunda dan adiknya, akhirnya dia bisa mewujudkan keinginannya.
Setelah adonannya siap, Irene pun mengambil loyang, mengoleskannya dengan margarin lalu mengambil sekop es krim dan kemudian mengambil adonan dengan sekop es krim tersebut.
Setelahnya, dia pun memasukan satu sekop adonan ke dalam loyang, dan saat dia hendak melakukannya untuk kedua kali, tiba-tiba pintu diketuk.
Irene menghentikan aktivitasnya sejenak dengan menaruh adonan dan sekop es krim di atas meja. Dia pun menghampiri pintu dan membukanya, dan dilihatnya Nathan dengan setelan kasual serta jaket jeans yang baru Irene lihat untuk pertama kalinya.
Irene sendiri terkejut, dan dia menyesal karena tidak merapikan dirinya terlebih dahulu. Dia kira yang mengentuk pintu adalah Bunda, tapi dia baru ingat kalau Bunda tidak pernah mengetuk pintu saat pulang. Biasanya, dia akan mengucapkan salam sambil membuka pintu.
"Pagi Rene."
"Pa-pagi."
Sekarang pukul sembilan lewat, masih pagi.
"Anu, Rene ...." Nathan langsung menunjukan sesuatu sebagai tujuan dan alasan mengapa dia kemari. Irene sendiri membelalakan matanya setelah tahu apa yang Nathan bawa. Yup, seekor kelinci emas.
"Mungkin dia terlepas saat kau mengandanginya. Kau mengandanginya dengan benar 'kan?" tanya Nathan dengan tatapan tak yakin. Irene mematung. Tentu dia tidak memasukkannya ke dalam kandang karena Irene tahu kalau kelinci ini bukan berasal dari peternakan.
Kelinci ini berasal dari makhluk setengah kelinci—Penyihir Kelinci, dan kelinci ini adalah milik si Penyihir itu. Irene masih ingat bagaimana makhluk itu memegang kelinci ini dan membawanya pergi. Melihat hal itu, Irene berpikir bahwa urusannya di dunia perkelincian sudah selesai, tapi, saat Nathan datang dan membawa kelinci itu kemari membuat Irene berpikir ulang kalau urusannya di dunia perkelincian ternyata belum usai.
"Rene?"