Memetik bunga Kamboja
Dan merebusnya sampai mendidih
Janganlah berhenti bekerja
Karena jadi pengangguran itu sedih
- Kelinci Emas -
INTI dari obrolan di ruang perkakas itu adalah, Irene ingin pergi keluar. Mencari Nathan.
Irene memohon dengan sangat kepada Kang Satimé untuk membantunya mencari Nathan. Alasan mengapa Irene meminta kepada Kang Satimé karena Irene merasa kalau Kang Satimé adalah makhluk yang baik. Dia bahkan diam-diam tahu namanya dan tidak menga-apa-apakannya selama dia pingsan—ya, Irene merasa begitu. Selain itu, Irene merasa kalau Kang Satimé adalah satu-satunya makhluk yang dapat dimintai tolong daripada makhluk-makhluk lain.
Kang Satimé mengangguk sambil tersenyum atas permintaan Irene, dan dia pun membawa Irene kembali ke garasi. Dia akan membantu gadis itu, tetapi dengan syarat.
"A-aku, ha-harus ... bekerja?"
"Iya, kau tiba-tiba muncul dari dalam tumpukan jahe, dan itu membuatku dan Margareth sangat terkejut sampai harus melempar jarum listrik ke arahmu. Selain itu, ada banyak rempah-rempah di sini. Jadi, kami butuh tenaga lebih," jelasnya. Bahasa formal yang sebelumnya dia pakai sudah memudar, digantikan dengan bahasa non formal agar lebih akrab. Dia juga menunjukkan rempah-rempah yang telah berserakan. Itu ulahnya, karena dia memang sengaja membuat rempah-rempahnya berserakan demikian.
"Jadi, kau yang menusuk jarum listrik itu? Dari belakang?" tanya Irene, histeris. Kang Satimé mengangguk santai. "Betul. Hanya untuk melindungi diri sekaligus refleks dari rasa syok yang menyerang kami," katanya.
Irene terdiam. Kalau dipikir-pikir, ini sudah ketiga kalinya Irene disetrum listrik. Pertama saat dia terakhir kali melihat Nathan, kedua saat di lab, dan ketiga di sini. Mendadak Irene mendapat trauma bertahap karena listrik.
"Kau baik-baik saja?" tanya Kang Satimé begitu sadar Irene terdiam cukup lama.
Irene terbangun dari diamnya. Kemudian mengangguk. "A-aku tidak apa-apa."
"Baiklah. Oh, aku belum memperkenalkan diri, namaku Emo Satimé, seorang pembuat kue jahe, salam kenal," katanya, dengan tersenyum cerah. Irene menatapnya gugup. Ini untuk pertama kalinya dia berkenalan dengan makhluk selain manusia. "Sa-salam kenal. Jadi ... aku harus memanggilmu apa?" tanya Irene.