The greatest corruptor

Jesi Namora
Chapter #2

Chapter 2: Pembunuh Para Koruptor

Riori sekarang berumur 15 tahun dan kelas 1 SMA. Dia tetap teguh dengan cita-citanya untuk membuat patungnya berdiri dengan megah di sebelah patung kakeknya. Dan untuk mencapai hal tersebut, setidaknya ia harus melakukan korupsi di atas 400 Triliun, yang jelas tidak bisa dilakukan pada jabatan-jabatan kelas rendah. Ia setidaknya harus menjadi Menteri atau Presiden sekalian.

 Riori Point Of View

 Demi mencapai mimpi yang kudiam-idamkan dari awal, aku sering menghabiskan waktu untuk membuka dan membongkar file-file terduga koruptor termasuk mencari latar belakang mereka. Selama melakukan ini terkadang kulihat ibu bolak-balik di sekitar ruangan yang kupakai untuk belajar menjadi koruptor ini. Tampaknya ibu khawatir kalau aku menjadi koruptor kelas teri nanti, ah... jangan khawatir bu, aku pasti akan membanggakan kalian.

 Dan aku pun melanjutkan mempelajari dan terkadang memisahkan file-file terduga koruptor yang menurutku bersih. Ya, lagi pula untuk apa mempelajari trik menjadi orang bersih di pemerintahan? padahal targetku jelas untuk menjadi koruptor terhebat sepanjang masa. Dan ambisi terbesarku adalah mengorupsi seluruh APBN dalam satu tahun.... ah ribuan Triliun ini pastilah akan membuat patungku puluhan kali lipat lebih keren dibanding patung kakek.

 Minerva Point Of View

 Namaku adalah Minerva Valida, dan merupakan ibu dari bocah pembunuh koruptor ini. Dan hari ini tampaknya dia melakukan rutinitas yang sama dan kelihatannya dia sudah sampai pada kesimpulan akhir. Kenapa aku menyebutnya sebagai kesimpulan akhir?

 Riori biasanya akan memisahkan kertas file terduga koruptor yang terbukti dan membawa file terduga koruptor yang sebenarnya bersih. Tampaknya dia tidak mau menyelesaikan hal itu sendiri, dan karena itu aku selalu membawa kertas yang disisihkan itu dan memberikannya kepada penyidik.

 Aku sudah melakukan hal ini selama bertahun-tahun dan bahkan mendapat gelar sebagai "Sang Pembawa Pesan" karena semua file terduga tersebut menunjukkan hasil positif dalam pemeriksaan. Tampaknya hasil kerja Riori memang terbalas dan koruptor-koruptor tersebut ada yang dipenjara dan juga dihukum mati.

 Riori sepertinya masih dendam dengan kematian kakeknya akibat fitnah lawan politik tersebut, dan aku mulai berpikir jangan-jangan anak ini juga sudah tahu semua konspirasi yang dilakukan lawan politik tersebut dan memutuskan untuk balas dendam.

 Sebagai ibunya tentu aku bangga, lagi pula Riori tidak pandang bulu terhadap koruptor. Tidak hanya mereka yang berasal dari lawan politik, mereka yang dari kubu yang sama dengan kekeknya juga dihajar dan dihukum mati atau dimasukkan ke penjara.

 Tampaknya rasa keadilan anak ini sangat tinggi, dan suatu hari nanti aku yakin dia akan bisa memimpin negara ini dan menghapuskan seluruh tindak korupsi yang ada.

 Undang-Undang yang sudah berjalan sekitar sepuluh tahun ini tampaknya masih belum menunjukkan hasil positif, karena jumlah koruptor yang ditangkap relatif sama dari tahun ketahuan.

 Atau mungkin ini karena Rouri yang membongkar semuanya? Dia bahkan sekarang penjadi target pembunuhan elite-elite yang tidak terima kubu mereka diobrak-abrik oleh Rouri dan karena itu jagalah, lembaga pemantau korupsi membuat Undang-Undang darurat perlindungan Rouri dengan penempatan pasukan khusus untuk melindunginya, dan hal ini hanya diketahui oleh orang-orang dalam ring 1 istana termasuk presiden. Dan sebagai ibunya, aku juga akan membantunya menyingkirkan orang-orang busuk tersebut dan ikut melindunginya.

 ***

 Minerva Valida merupakan salah seorang petinggi pada lembaga anti korupsi yang pada awalnya menerima banyak keluhan dan protes karena ia memiliki hubungan darah dengan The Greatest Corruptor, Giometri Valida. Namun pada akhirnya ia diterima karena membongkar korupsi-korupsi yang ada baik dari lawan politik maupun dari kubu yang sama.

Lihat selengkapnya