The Guardian

official
Chapter #1

Hari yang Sial

Pegunungan Jaya Wijaya, Puncak Jaya. Sekitar enam orang berjubah hitam terlihat sedang melakukan ritual. Purnama di puncak Jaya terlihat indah malam itu, tetapi enam orang berjubah itu malah membuat keadaan di sana terasa mistis. Salah satu dari mereka menyalakan obor serta menaruh sesajen di atas sebuah batu berbentuk segitiga yang berukuran sebesar mobil pickup, sedikit ukiran batu itu bertuliskan huruf sansakerta yang sulit diterjemahkan, lalu mereka membentuk sebuah lingkaran mengelilingi batu itu kemudian melakukan sebuah gerakan yang diyakini itu adalah ritual pemanggilan arwah atau iblis. Satu orang berjalan mendekati batu tersebut sembari memegang sebuah kitab, sementara lima lainnya berbaris rapi dibelakang orang itu. Suasana semakin mencekam saat orang yang berjalan perlahan itu berhenti lalu mengucapkan sebuah mantra. Sulit dicerna apa yang ia bacakan tetapi saat ia berkata bangkitlah, tiba-tiba cahaya merah perlahan mulai muncul dari dalam batu dan menerangi area tersebut, kobaran api cukup besar yang perlahan membentuk sebuah wujud.

"Inilah yang aku tunggu, pemberi kekuatan abadi," ucap orang yang baru saja mendekati batu itu.

Api itu membentuk sebuah wujud menyeramkan, sesosok iblis dengan dua tanduk membentuk huruf V dengan mata merah menyala dan memiliki dua sayap kelelawar dikedua sisi punggungnya. Gigi taring menyeruak keluar dari mulutnya menambah kesan seram pada wajahnya, kulit dilapisi oleh api sepenuhnya dan jari-jari berkuku panjang semakin memperjelas jika ia adalah iblis yang kuat.

"Akhirnya aku bisa bebas dari segel yang telah lama membelengguku ini," ucap makhluk itu setelah ia keluar dari dalam batu.

Lalu ia melihat ke arah orang-orang berjubah itu dengan tatapan penuh kebencian. Tak ada satu orang pun yang berani menatap balik makhluk itu, tetapi satu orang yang tadi berada di depan batu menyuruh semua orang berlutut seraya berkata.

"Hormat kami pada raja iblis terkuat penguasa neraka, ijinkan kami memiliki sedikit ilmu dari yang mulia," ucap orang tersebut seraya menjulurkan kedua tangannya ke atas seperti orang yang sedang memohon.

"Siapa kalian berani-beraninya berkata seperti itu padaku? apa kalian yang telah membebaskan aku dari segel ini?" tanya makhluk itu yang masih terlihat memperhatikan seluruh tubuhnya.

"Benar sekali yang mulia, kami adalah pengikutmu. Sudah lama kami menunggu saat seperti ini, akhirnya dengan ilmu yang diturunkan turun temurun, kami bisa membebaskan dirimu."

Mendengar pernyataan itu membuat makhluk itu bereaksi.

"Apa maksudmu? apa kau berpikir aku tak bisa bebas dari segel ini? apa kau pikir aku adalah makhluk lemah? apa kau meremehkan aku?" ucap Makhluk itu dengan nada tinggi dan terlihat marah.

Tentu saja reaksi itu membuat sebagian orang merasa bergidik, mereka berpikir bahwa makhluk itu akan menyerang mereka dan membunuh mereka di sana.

"Tidak yang mulia, justru kami kemari untuk memujamu dan meminta kehadiranmu agar cepat keluar dari dalam batu itu," ucap orang itu yang terlihat tak gentar sedikit pun.

"Dengar ini, aku adalah Ifrid. Iblis terkuat penguasa neraka, aku tak butuh bantua manusia, justru manusialah yang seharusnya membutuhkanku. Sejak jutaan tahun lalu dan sejak penciptaan manusia pertama kali, aku tidak pernah sudi makhluk lemah seperti manusia menjadi tuanku, dan aku tidak sudi sujud kepada manusia. Karena mereka aku harus menerima hukuman dari Tuhan, untuk menebus semua kesalahan kalian di masa lalu, kalian harus sujud di bawah kakiku, akulah Ifrid sang penguasa satu dari 7 iblis terkuat penguasa neraka." Iblis bernama Ifrid itu akhirnya mau mengampuni semua orang di sana dan menjadikan mereka sebagai pengikutnya.

"Aku akan memberikan sedikit ilmuku pada kalian, tetapi satu syarat yang harus kalian penuhi. Bawa seseorang dari keluarga Vincent, seorang yang telah menyegelku di sini, aku akan mencabik seluruh kulit dan menghabiskan seluruh keluarganya." Ifrid meminta kepada para pengikutnya itu untuk segera menemukan orang yang ia maksud.

Tentu saja para pengikutnya itu merasa kebingungan dengan nama itu. Sebenarnya siapa yang di maksud oleh tuan mereka itu.

"Maaf tuan, maksud anda siapa itu Vincent? Karena banyak orang yang memiliki nama tersebut?" tanya orang itu lagi.

"Hai, bukankah kalian ini manusia yang katanya lebih pintar dari iblis? lalu mengapa aku harus memberitahu kepadamu? gunakan otakmu itu untuk menemukan orang yang aku maksud, sebagai hadiah kalian akan mendapatkan kekuatanku," ucap Ifrid yang kemudian menghilang dari hadapan mereka.

"Dia menghilang."

"Hei apa yang dia maksud? apa kau tau siapa Vincent?" tanya salah seorang dari mereka.

"Sepertinya ini berhubungan dengan sejarah, atau seseorang yang pernah menyegelnya," ucap salah seorang lainnya.

Lihat selengkapnya