Kabut hitam mulai memenuhi seisi ruangan itu, dan sedikit mengaburkan pandangan Varis. Bahkan cahaya matahari yang sebelumnya sempat masuk melalui celah jendala kini tak bisa masuk. Dari balik kabut hitam, dua bola mata merah menyala mulai terlihat. Kabut hitam yang sebelumnya menyelimuti ruangan itu berubah menjadi satu sosok yang cukup tinggi besar, dengan tangan tangan sebesar pisang ambon dan tiga mata yang hampir keluar serta taring-taring yang memiliki panjang sampai menyentuh dadanya. Sosok hitam itu memiliki rambut gimbal sempai ke lantai menggunakan pakaian kain penuh darah menjuntai ke lantai. Memiliki tinggi sekitar tiga meter makhluk itu menamakan dirinya Genderuwo.
"Siapa yang berani-beraninya membunuh istriku? akulah Genderuwo makhluk terkuat yang menguasai kerajaan iblis di tempat ini," ucap makhluk itu sembari menatap Varis penuh amarah.
Varis yang awalnya terduduk tiba-tiba berdiri, Namun tetap dengan tatapan matanya yang sayu. Varis sudah terbiasa dengan makhluk seperti itu, sehingga apa pun yang mereka tunjukkan kepadanya takkan pernah berefek apa pun.
"Jika orang biasa yang melihatmu aku yakin mereka akan langsung ketakutan dan mendapatkan serangan jantung. Sepertinya memang kau pemilik aura terkuat di sini, tetapi aku hanya ingin meminta ijin untuk tidur di sini," ucap Varis yang kemudian melewati makhluk itu lalu mencari sebuah kamar kecil.
"Hei, mau kemana kau? bisa-bisanya mengabaikanku, kembali kau dasar sialan," ucap Genderuwo itu lalu mengarahkan tangannya yang besar dan bisa memanjang itu ke arah Varis yang saat ini sedang berjalan menjauh darinya. Tangan besar itu menyentuh pundak Varis dan membuat Varis sedikit tidak nyaman.
"Hei, apa yang kau lakukan? lepaskan pundakku."
"Jangan abaikan aku manusia! aku adalah iblis yang memiliki usia 50 ribu tahun, ilmu yang kumiliki ini lebih tinggi dari makhluk apa pun. Akulah iblis terkuat yang pernah menjadi kaisar iblis selama lebih dari 40 ribu tahun," ucap Genderuwo penuh percaya diri dan tawa yang khasnya itu.
Tentu saja Varis tak pernah peduli akan hal itu, baginya ini sudah keterlaluan. Padahal dia sudah tak ingin berurusan dengan dunia mistis lagi, tetapi karena saat ini banyak makhluk yang mengganggunya, maka ia mau tak mau harus membereskannya.
"Ah, berisik aku jadi ingin pipis mendengarnya tahu!" ucap Varis yang nampak kesal lalu mengarahkan kedua jari telunjuk dan jari manisnya menebas makhluk itu dan berhasil memotong tangan makhluk itu.
"Apa? sial, apa yang kau lakukan pada tanganku sialan! beraninya kau lakukan itu padaku."
Genderuwo itu nampak mengeluarkan energi dari tangannya dan hendak menyerang Varis, tetapi dengan cepat Varis bergerak melewatinya. Dengan satu tebasan dari tangannya akhirnya iblis itu pun hancur dan lenyap seketika.
"Sial, mengganggu saja makhluk itu. Sebenarnya ini juga salahku, kenapa aku harus tidur di sini? tetapi untuk menghemat biaya mau tidak mau aku harus menumpang. Lagipula Jin wanita itu nampaknya mengijinkan aku untuk tinggal di sini," ucap Varis yang kini telah selesai dengan aktivitas sakralnya itu.
Seketika ruangan itu kembali cerah dan kembali seperti sedia kala. Saat ini rumah itu sudah layak dihuni kembali karena kemampuan yang Jin wanita yang menjadikan tempat itu bak rumah mewah. Tidak lama setelah Genderuwo berhasil dilenyapkan, Jin wanita itu muncul kembali dan berterimakasih kepada Varis.
"Hei, sebenarnya anda siapa? anda benar-benar kuat, bagaimana bisa mengalahkan iblis 50 ribu tahun hanya dengan kibasan tangan?" ucap Jin wanita itu yang nampak tak percaya sekaligus kagum pada kemampuan Varis.
"Eh kau lagi? aku hanya manusia biasa yang tak ingin berhubungan dengan dunia seperti kalian," ucap Varis penuh penekanan lalu ia bergegas menuju kamar untuk merebahkan diri karena kelelahan.
"Apa? apa maksud anda? kekuatan anda sangat luar biasa, tidak mungkin anda ingin menghindar dari dunia kami, apakah kau sedang berbohong?" tanya jin wanita itu yang sekarang malah mendekati Varis dan seperti menggodanya.