The Guardians

Umairoh Fauzi
Chapter #3

Encounter I

Sudah hampir satu minggu ini, Mai menjadi seorang pendiam sejak ayahnya memberi tahu bahwa Mai adalah Seorang Guardian. ini yang selalu di takutkan oleh ayahnya, dia tidak bisa menerima keadaan bahwa dia seorang Guardian.

"Mai...sayang, kenapa kau jadi pendiam seperti ini, ayah tahu kamu pasti shock, tapi percayalah pada ayah"

"aku pergi kerja dulu" memotong pembicaraan sang ayah

sudah satu minggu ini pula mai pergi menggunakan transportasi umum untuk pergi Rumah Sakit, walaupun dari rumahnya ke jalan raya membutuhkan waktu 15 menit dengan berjalan kaki, tapi dia tetap melakukannya. Tetapi Shown dan Wonh selalu mengawasi Mai, karena mereka tahu samael mengincar Mai.

"paman,tenanglah, Mai masih dalam pengawasan kita, kau tak perlu khawatir" kata Wonh menenangkan Jared

"aku percayakan Mai pada kalian, jangan sampai Samael tahu keberadaan mereka"ucap Jared

Shown dan Wonh mulai mengikuti Mai, hanya saja tiba-tiba Mai menghilang, Shown dan Wonh mulai panik, saat mereka mulai mencari Mai tiba-tiba

"BOO..."

"AAARRKHH....mai... jangan buat jantung kami copot ya..." teriak Wonh

"ngapain kalian ngikutin aku...." kata mai sambil menyilangkan kedua tangannya.

"kami hanya ingin memastika bahwa kamu selamat dalam perjalannan mai" ucap Shown

"kak...please aku tu bukan anak umur 10 tahun, aku hanya anak pergi kerja sudah itu aja" jelas mai

"kalau kamu bukan anak 10 tahun, kenapa sikap kamu menjadi berubah, kenapa kamu jadi mendiamkan semua orang dirumah, apa semua gara-gara kalau kamu berbeda, apa kamu tahu seharusnya kamu mengemban tugas menjadi guardian saat kamu umur 17 tahun saat pertama kali kamu mimpi soal sayap terbakar itu, tapi paman Jared menundanya,.. karena paman jared sayang dengan kamu, kamu anak dia satu-satunya, kamu tahu paman Jared yang selalu menghalau Samael untuk menyerang kamu, walau paman Jared hanya seorang manusia biasa, tapi paman jared rela terluka demi menyelamatkan kamu, kamu harusnya tahu itu..mai, Ayo Wonh, kita tinggal kan saja wanita ini"

setelah Shown menjelaskan itu semua pada Mai, Shown pun pergi dengan Wonh. setelah mereka pergi mai melanjutkan Perjalanan sambil memikirkan apa yang diaktakan Shown, apakah benar ayahnya yang menghalau Samael, jika itu betul, dia akan sangat merasa bersalah. di tengah perjalan menuju jalan utama, tiba-tiba banyak sekali burung gagak yang tiba-tiba menyerangnya, dengan sigap dia meringkuk dan menutupi mukanya dengan tangannya. tapi anehnnya harusnya dia sudah diserang oleh kerumunan gagak tersebut, ketika dia melihat, ada sesosok laki-laki dengan sayap yang sangat besar berwarna merah pada ujung sayap, Mai terpesona dengan sorot mata laki-laki tersebut, seperti terhipnotis dengan keindahan matanya

Lihat selengkapnya