The Guy Brody

Huang Wiwin
Chapter #15

Part 14 Kedatangan Chiko

Selama di perjalanan menuju ke lokasi tujuan, Chiko terus fokus ke arah jalanan dan mencoba menghafal setiap jalur yang mereka lewati, namun yang Chiko lihat rata-rata hanya jalanan yang terlihat sangat sepi dengan banyaknya jalan yang masih berlubang dan tidak teraspal dengan baik.

Pemandangan di sekitar yang terlihat hanya pepohonan yang rindang dengan rumput liar dan bebatuan. Melewati pedesaan yang hanya tampak beberapa gubuk dengan jarak yang jarang dan pedesaan selanjutnya seperti desa terbengkalai.

Chiko keheranan karena sudah berlalu selama tiga jam lebih, namun mereka tidak kunjung tiba di lokasi. Chiko mengernyitkan dahi, kemudian melirik ke arah depan secara bergantian–melihat kedua polisi yang sedang duduk di bagian depan mobil.

"Ini masih lama perjalanan kita?"

Suara Chiko memecah keheningan dan sontak salah satu polisi yang duduk di kursi penumpang menoleh ke belakang.

"Masih lama, Pak. Kita baru mau memasuki area perkebunan kelapa sawit."

Chiko mengangguk-anggukkan pelan kepalanya, kemudian memundurkan tubuhnya dan kembali duduk dengan santai sembari kembali melihat ke luar dari samping tempatnya berada.

Mobil yang dikendarai polisi sudah hampir tiba di area kawasan terlarang dan berhenti begitu akses masuk mereka ditutup. Polisi yang duduk di kursi penumpang segera turun dan menggeser ke samping papan yang tertera larangan masuk.

"Ini tidak apa-apa, kalau kita masuk sembarangan?" tanya Chiko, begitu polisi yang tadi di luar sudah kembali masuk ke dalam mobil.

Polisi yang duduk di kursi kemudi lantas tertawa lebar. "Tenang saja, Pak. Sudah kami pantau dengan baik. Hari ini pelaku sedang tidak berada di tempat. Lokasi sekitar pun sudah kami amankan juga, Pak."

Chiko tersenyum ke mereka, lalu membalas, "Iya, iya ... Aku percaya dengan ucapan Bapak. Hanya kalian harapanku satu-satunya untuk bertemu dengan adikku."

Mobil kembali melaju masuk semakin lama semakin menjauh dari lokasi perhentian sementara tadi. Jalan yang mereka tempuh agak sulit dan tidak nyaman untuk dilewati. Chiko sempat pusing dan merasa sedikit mual, namun dia tahankan demi dapat bertemu dengan Viena.

'Ini mah bukan perkebunan, tapi sudah hutan,' batin Chiko.

Chiko mengambil ponsel dari dalam kantong celana, kemudian menyalakan layar ponsel. Chiko kira bakalan tidak ada sinyal, tapi nyatanya tetap ada sinyal di tengah perjalanan.

Dalam hati, Chiko mulai bertanya-tanya, 'Tempat yang aneh. Kenapa bisa ada sinyal?'

Lihat selengkapnya