The Hands

Mohamad Novianto
Chapter #2

the Hands 1 : Joliana Naritasari

Aku berlari menaiki tangga ke lantai dua. “Joli… hati-hati… jangan lari!” ibu berteriak dari bawah. Kulambatkan langkahku. Ibu dan bapak sedang membongkar-bongkar kardus. Sebuah rumah baru bagiku adalah sebuah pengalaman yang mendebarkan. Setelah lulus SD masuk SMP, semua akan menjadi serba baru. Aku sudah tak sabar menjalani semuanya. Juga tak sabar untuk masuk ke kamar baruku. Kutarik sebuah kursi ke depan jendela kamar yang sudah terbuka. Aku duduk di atasnya memandang keluar jendela. Kubuka buku kumpulan puisiku di lembar terakhir yang masih kosong. Lembar yang masih bersih memantulkan sinar yang jatuh di rajutan seratnya. Ujung penaku sudah menyentuh permukaan putihnya dan kata demi kata mengalir ke ujung jariku.

Wahai bukit di belakang rumahku

Ijinkan kusapa pohon di puncakmu

Biar kucumbu batangnya yang bercabang tiga

Dia yang bak anak kecil saat telah siang

Girang mengepak angin

Terbangkan awan bergumpal

Mengundang di tangannya burung seberang

Malam dia adalah ibu yang pilu

Terpekur pada bintang

Berbisik pada gelap semak

Tentang anaknya yang tercerabut

Seraya pintu terkuak bedah batangnya

Tumpahkan cahaya

Lihat selengkapnya