The Hero Commander I - (Ghost of Fluoran)

Eternity Universe
Chapter #25

CHAPTER 23 : Mustika Monster

Tak lama kemudian, Nona Chinua perlahan memapah Chengiz yang baru sadar dari pingsannya. Perban putih melilit dadanya, menutupi luka dalam yang masih belum sepenuhnya pulih.

Dengan langkah tertatih, dia membawa adiknya ke dalam tenda yang telah kami pasang sebelumnya. Suasana terasa begitu hening, seolah waktu berjalan lebih lambat dari biasanya.

"Bibi, Paman Chengiz bakal baik-baik aja, kan?" tanya Syira lirih, nada suaranya penuh kekhawatiran.

"Tentu, sayang. Dia cuma butuh istirahat yang cukup," jawab Nona Chinua lembut, berusaha menenangkan.

Syira menunduk, wajahnya dipenuhi rasa iba. "Kasihan... Paman Chengiz dan yang lain harus menderita seperti ini."

Tanpa banyak kata, Nona Chinua mengusap lembut kepala gadis kecil itu, mencoba mengurangi kegelisahannya. Tatapannya lalu beralih padaku, serius dan penuh makna. "Yudha, aku perlu bicara denganmu."

Aku mengernyit. "Ada apa?" tanyaku, menangkap nada tegang dalam suaranya.

Dia diam sejenak, menatapku seakan mencari sesuatu di balik ekspresiku. Kemudian, tanpa peringatan, dia merogoh sakunya dan mengeluarkan batu mustika monster yang diambil dari T-Rex tadi. Dengan gerakan cepat, ia melemparkannya ke arahku.

Refleks, aku menangkapnya dan menggenggamnya erat. Permukaannya dingin dan sedikit berdenyut, seolah memiliki energi tersendiri. Aku mengangkatnya sedikit, memeriksa lebih dekat. "Untuk apa ini?"

"Kamu yang menghabisi naga itu, jadi ini hakmu. Mau digunakan buat apa, terserah kamu," katanya datar. "Tapi kalau boleh menyarankan, gunakan itu untuk meningkatkan kemampuan Syira."

Aku menatap batu itu lagi, masih belum sepenuhnya memahami maksudnya. "Gimana caranya?" tanyaku, masih ragu apakah benda ini benar-benar bisa melakukan seperti yang dia katakan.

Tanpa banyak bicara, Nona Chinua kembali masuk ke dalam tenda. Tuan Leonard, yang sejak tadi mengamati, akhirnya menyela pembicaraan kami.

"Jadi, kau benar-benar tidak tahu banyak tentang batu mustika monster, Nak Yudha? Apakah di negaramu tidak ada monster?" tanyanya dengan rasa ingin tahu.

"Ya, kami jarang sekali bertemu dengan monster. Negara kami terdiri dari banyak kepulauan, dan hampir tidak ada monster yang hidup di sana. Karena itu, pengetahuanku tentang hal ini memang terbatas," jawabku, sedikit menyembunyikan fakta sebenarnya.

Tuan Leonard mengangguk paham. "Tak heran kau minim informasi. Meski negaramu maju, masih banyak hal di dunia ini yang belum kalian ketahui. Kalian harus mulai membuka diri agar tidak tertinggal dalam hal informasi."

"Jadi, kenapa monster tadi bisa memiliki batu berkilau ini?" tanyaku.

Lihat selengkapnya