Malam telah tiba, dan suasana desa Palinggih menjadi sunyi, hanya terdengar angin berhembus pelan di antara pepohonan. Di dalam rumah, Delvina duduk di ruang tamu bersama Mbah Sartika, yang sedang menggendong adik bayinya. Dengan hati-hati, Delvina membuka percakapan yang sudah lama dipikirkannya.
"Mbah, aku perlu bicara," ucap Delvina dengan suara pelan namun penuh tekad.
Mbah Sartika mengangkat pandangannya, menatap cucunya dengan lembut. "Ada apa, Nak? Apa yang ingin kau bicarakan?"
Delvina menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan kecemasan di dalam hatinya. "Aku merasa kita butuh bantuan, Mbah. Bantuan dari luar desa Palinggih. Kekuatan jahat yang kita hadapi terlalu besar untuk kita hadapi sendirian."
Mbah Sartika mengernyit, tampak sedikit terkejut dengan permintaan itu. "Maksudmu, meminta bantuan dari luar? Dari siapa?"
"Di luar sana, ada orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kekuatan yang bisa membantu kita," jawab Delvina, suaranya semakin mantap. "Aku ingin mencari mereka dan meminta bantuan mereka untuk menyelamatkan Mbah Westu dan melindungi desa kita."
Mbah Sartika terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Delvina. Dia mengerti keinginan cucunya untuk melakukan sesuatu, tetapi juga khawatir tentang bahaya yang mungkin dihadapi di luar sana.
"Tapi, Nak, perjalanan ke luar desa tidaklah mudah. Ada banyak bahaya yang mengintai, dan kita tidak tahu siapa yang bisa dipercaya," kata Mbah Sartika dengan nada khawatir.
Delvina mengangguk, memahami kekhawatiran Mbah Sartika. "Aku tahu, Mbah. Tapi kita tidak punya banyak pilihan. Kekuatan jahat itu jauh lebih besar, dan kita kekurangan orang untuk melawan mereka. Dan... aku tidak bisa membiarkan Mbah Westu terjebak di sana lebih lama lagi."
Mbah Sartika merasa hatinya berdebar dengan kekhawatiran. "Mbah tidak ingin kehilanganmu, Delvina. Dan aku juga tidak ingin meninggalkan adikmu."
Delvina mengambil tangan Mbah Sartika dengan lembut. "Kita akan menjaga satu sama lain, Mbah. Dan kita harus melindungi Mbah Westu, seperti yang selalu dia lakukan untuk kita dan desa Palinggih."