The High Castle

Satria Hidayatullah
Chapter #1

Reason Why

Saat ini, era para kriminal, era dimana kejahatan dilakukan dengan segala cara, bahkan dengan dilapisi kebaikan, malam itu, adalah malam bersejarah bagiku, karena malam itu, alasan mengapa aku memasuki dunia kriminal, tercipta!.

Aku tidak tahu, sungguh aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, mereka membunuh ibu, dan ayahku. Bersama dengan kakak perempuanku, aku bersembunyi dibawah ranjang, terpaksa menyaksikan sebuah tragedi yang mengubah hidupku, aku bersembunyi, tetapi mereka seolah mengetahui, hanya menunggu waktu untuk menyatakan jika apa yang aku lakukan sia-sia.

Saat mereka membunuh ibu, aku terkejut dan berfikir mengapa, namun saat mereka mulai bermain main dengan tubuh indah tak bernyawa nya, hatiku geram, rasa takutku ku hilang, ah bukan, rasa takutku masih ada, hanya saja dilapisi keberanian, atau kenekatan, pikirku.

Sekarang, di situasi yang kelam ini, kakak ku menahanku, "jangan gegabah, tolong, aku tidak mau kehilangan adek juga, adek diem aja yaa" bisiknya.

Namun mereka, para kriminal yang menyebut diri mereka Family, mereka yang bermain nyawa, seolah merebut nyawa sama seperti merebut lollipop dari bocah sepertiku, mereka yang bermain dengan ibuku yang sudah tak bernyawa, apalagi didepan ayahku yang sudah tak tahu mau berbuat apa, bagaimana tidak? Apa yang harus dilakukan ayahku? Memukul mereka? Tangannya sudah tidak ada sialan!, Menendang mereka? Tolong jangan paksa aku mengulangi kalimat itu, bahkan jika masih sanggup, ayahku akan merangkak menjilati sepatu mereka, seolah memohon mereka untuk berhenti, tapi ia sudah tak sanggup.

Mereka melakukan semua itu hanya karena kedua orang tua ku melihat transaksi yang mereka lakukan, transaksi narkoba dan senjata, awalnya mereka membiarkan ibu ku saat melihat itu, namun mereka segera mengejarnya ke rumah, ketika ibu ku mulai menempelkan handphone ke telinganya, setelah menangkap ibu di rumah, mereka menamparnya, ayahku yang melihat, melawan tapi ia bernasib sama, mereka mengoceh tentang dimana bayi itu, dimana bayi itu, aku berfikir bahwa jika bayi yang mereka sebut adalah adikku, maka sungguh ia muncul disaat yang tidak tepat.

Lihat selengkapnya