The Hollow Cat

Mizan Publishing
Chapter #3

Journey Under Ozone Hole

Apa yang kalian lakukan jika liburan datang? Pasti kalian akan pergi berekreasi bersama keluarga, mengunjungi rumah Kakek dan Nenek, atau berbelanja seharian di mal. Begitu pula dengan Nida dan keluarganya.

Hari ini, mereka akan berwisata. Mereka akan mengunjungi sebuah tempat wisata terbaru di Bogor, Journey Park. Di sana, ada beragam fasilitas, seperti Journey Under Sea, tempat kita bermain-main di bawah laut; Fun Journey, fasilitas yang menyediakan berbagai macam mainan, seperti komidi putar, ombang-ambing, dan lain-lain; Wild Journey, tempat anak-anak bertualang di bangunan yang dibuat seperti rimba raya; dan lain-lain.

 Mereka sedang bersiap-siap. Untuk pergi ke tempat itu, mereka membutuhkan waktu lima menit karena jarak antara Journey Park dan rumah mereka dekat. Sebentar saja, mereka telah sampai di tempat wisata yang sekarang menjadi bahan pembicaraan orang.

Bangunan seluas ..., wah ..., besar sekali! Sulit untuk dihitung! Gerbang pintu masuk Journey sangatlah megah! Rasanya, tak ada orang yang tak tertarik untuk segera memasuki gerbang yang berlapis warna emas, tinggi, dan tembok-temboknya ditumbuhi tanaman rambat itu. Indah sekali. Wah ..., Nida dan keluarganya sudah tak sabar lagi untuk menjejakkan kaki di tempat yang akan membuat mereka terpesona ....

"Hei, tunggu!" teriak Nida kepada Tania, adiknya. Setelah mencoba Journey Under Sea dan Wild Journey, mereka kini berada di Artic Journey, sebuah kolam renang yang tak kalah megah. 

Di tengah ketidaksabaran mereka untuk menikmati permainan yang ada di dalamnya ..., mereka dikejutkan dengan kejadian aneh luar biasa. Tiba-tiba saja, semua orang di Artic Journey hangus. Kepulan asap memenuhi udara di Artic Journey. Semua orang terkapar tak berdaya dengan wajah berwarna hitam. Ada juga yang terbakar hangus saat berjemur di kursi panjang yang berjejer di sekitar kolam renang.

Namun, kemudian Nida menemukan keajaiban lain. Dia melihat sekelilingnya. Ternyata, masih ada orang-orang yang sama sekali tidak terbakar, termasuk dirinya. Mengapa bisa terjadi peristiwa ini? Apa penyebabnya? gumamnya dalam hati.

Sambil terus berpikir, Nida memerhatikan sekelilingnya. Masya Allah ..., Tania hangus terbakar di tengah kolam arus. Orangtuanya juga tak tampak. Sepertinya juga bernasib sama dengan adiknya. Semua orang hangus, seperti terkena serangan bom nuklir. Kecuali, mereka yang sempat berteduh seperti dirinya.

 Nida melirik tempat yang berlapis alumunium foil di sampingnya. Ternyata, ada Lisa, kakaknya. Lisa masih hidup! Nida berlari secepat mungkin ke arah kakaknya. Tiga jari di tangan kirinya hangus. Dia masih bersyukur kalau badan dan anggota tubuh yang lainnya tidak hangus. Karena, seluruh tubuhnya terbungkus dengan alumunium foil.

"Kak, bagaimana ini? Apa sebabnya ini bisa terjadi? Lihat, Kak! Semua orang hangus ...," ujar Nida sambil terisak.

Lisa hanya menggeleng tak mengerti sambil terus mencoba memikirkan apa penyebabnya.

Lihat selengkapnya