Kami berjalan ditengah jalan pasar Dongdaemun yang ramai
Saat melihat sebuah tempat tteokbokki, aku menarik tangan Soyeon.
“Kita makan tteokbokki dulu yuk. Buat energi dulu.” kataku sambil tersenyum. Soyeon pun mengikutiku. “Ahjumoni, 1 porsi tteokbokki yg spicy.”
Aku mengambil satu tusuk odeng untuknya.”Nih makan odengnya.”
“Iya, terimakasih.” katanya sambil mengambil odeng . Sedikit-sedikit Soyeon makan tanpa mengeluarkan ekspresi.
Aku mengambil soup odeng untuk melengkapi snack kami.
Dan mengambil tusuk gigi untuk memakan tteokbokki yang baru disediakan.
Saat mengambil tteokbokki dan mulai mencicipinya di dalam mulutku. “Ah…. Panas. Huahhh pedas.” Kataku sambil mengipas-ngipas mulut bagian dalamku.” Soyeon mengambil soup dan memberikannya kepadaku.”Ya…….. tambah panas.” Kataku sambil membelalakkan mata ke arahnya.
Disaat itu, mata kami bertemu dan senyumnya merekah.”Hahaha….. maaf, aku kira itu minuman. Hahaha “
Senyumnya
“Soyeon-ah, panas nih.” Kataku sambil menjulurkan lidahku.
“haha maaf maaf.” Katanya sambil tertawa.
“Tapi gak apa-apa, karna kamu tertawa. Kamu dimaafkan.”
Soyeon hanya tersenyum mendengarnya.
“Kita mau ngapain aja?”
“Hmmm…... gak tau aku pengen ngehabisin waktu aja disini.”
“Karna kita lagi bolos, gimana klo kita ganti pakaian kita dulu.”
Kataku sambil memberikan sinyal tentang seragam sekolah kita berdua.
“Hmm………. Iya juga si, yuk kita ke toko pakaian dlu.”
“Kita beli kaos couple ya.”
“Ah,,,, apa sih gk mau ah.” Katanya sambil mendorongku, Seyeon pun tersenyum kembali
“Ayolah…..” kataku sambil menggodanya
Senyumnya.
Baru kali ini aku merasakan, senyum seseorang dapat merubah satu hari yang penuh suram menjadi ceria.
Mungkinkah ini yang sering aku lihat di dalam drama-drama?
Tapi yang penting sekarang adalah Soyeon tersenyum dan aku akan menjaga itu, setidaknya sampai hari ini berakhir. Itu janjiku hari ini.
Kami pun menghabiskan waktu beberapa jam di dalam toko pakaian. Sambil bertengkar tentang harus membeli pakaian yang mana.
Kakak penjual kaos sampai menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kami berdua.
“Aku gk mau ah couple couple gitu. Malu.”
“Kalo kamu gk mau, kamu harus ngabulin satu permintaanku hari ini sebagai tanda permintaan maaf kamu tentang tteokboki tadi.”
“Erghh. Okelah.”
“Oke deal.”
_______________________________________________________
Akhirnya kami pun membeli kaos biasa, tetapi yang menggelikan kami berdua mengambil kaos polos hitam.
“haha kita tetep couplean. Kamu pilih warna hitam juga.”
“Tapi kalo ini kan gk ada gambar gambarnya. Polos, ini bukan coupelan.’
“oke oke baiklah,”
Soyeon yang manis.
Kami pun melanjutkan pertualangan membolos kami hari ini.
“Mau beli es krim?” tanyaku, karna makanan manis bisa menjaga moodnya
“Boleh, vanilla ya.”
“Oke, yuk ……… tuh di depan ada toko es krim.”
Kami pun membeli es krim.
Dan duduk di taman dekat situ.
“ini vanilla buat kamu, aku coklat.”
“terimakasih.”
“hmmmm…. “ Soyeon memakan es krim vanillanya. Dan senyumnya mulai merekah saat manis vanilla berada di dalam mulutnya. Dan Soyeon mulai menggerakkan badannya ke kiri ke kanan, seperti anak kecil yang senang dengan makanannya. Itu adalah kebiasaan Soyeon. Jika dia memakan sesuatu yang dia suka, dia akan melakukan gerakan ini. Dia mengungkapkan kesenangannya terhadap rasa makanannya dengan menari. Seperti anak kecil.
Baguslah moodnya masih baik. Aku tidak mau melihatnya murung lagi.