“Jaehyun!!” Jun hyung memanggilku saat melihatku di kaca berhenti tertegun. “Ya Jae hyun !! ngapain kamu kog diem aja ?” Tanyanya sambil melihatku bingung.
Kemudian sosok yang seperti Soyeon itu pun mengarahkan pandangannya kepadaku. Meskipun mukannya tertutup setengah karena masker tapi aku merasa yakin kalau dia adalah Soyeon.
Pandangannya melihat ke dalam pandanganku. Dan seketika itu pun aku yakin dia adalah Soyeon.
Pandangan matanya, mirip masih sama seperti yang dulu. Matanya yang hitam.
Pandangan matanya seakan menyapaku.
Tapi dengan cepat dia kembali mengalihkan pandangannya ke Jun, orang yang sedang di riasnya.
Aku pun mulai perlahan mendekatinya.
“Ya.. Jaehyun, kamu kenapa?”
“Ketemu.”jawabku saat jarakku sudah sangat dekat dengan mereka berdua.
“Ketemu? Ketemu apaan?” jawab Jun Hyung.
Soyeon tidak melihatku dia masih terfokus oleh Jun hyung.
Jun hyung yang mulai bingung, melihat aku dan soyeon karena aku terus memandangi soyeon.
“Hyung. Abis kamu, aku kan yang dirias.”
“Hah? oh.. iya, abis ini kamu. Abis ini aku mesti ganti baju.”
“Yaudah hyung udah selesai belum? Apa masih lama?”
“Sabar ah, baru juga mulai ini.”
“Oh gitu… yaudah aku nunggu disini ya.” Kataku sambil duduk di bangku sebelah Jun Hyung.
Pandanganku tidak bisa lepas dari Soyeon. Aku takut kalau ini semua hanya mimpi.
“Hyung.”
“Apa?” kata Jun hyung.
“Bisa cubit aku gk?”
Jun hyung pun bingung dan menoleh ke arahku. Tangan Soyeon pun berhenti karena gerakan tiba-tiba Jun hyung. Dan dia menoleh ke arahku.
“Hyung cubit deh.”
“Kenapa sih kamu?” kata Jun sambil mencubitku
“Arghhh ahhhh …………….sakit banget.”
“Sekalian, kamu boongin aku tadi pagi. Dasar.”
“Wah hyung ternyata ini gk mimpi,”
“Kenapa sih, aneh banget dah kamu.”
“Hyung tapi aku baru pernah liat noona ini.” Kataku sambil memberikan isyarat ke Jun hyung tentang Soyeon.