The Innocent of Us

Lenny
Chapter #10

Chapter #10 Plan

Vivian menatap ponselnya beberapa kali. Masih tidak ada pesan atau apapun disana.

Ia merebahkan dirinya di atas kasurnya. 

"Kenapa Liam tidak ada kabar sih?? Arghhh.. Apa yang sudah kulakukan??? Kenapa aku senekat itu???" Vivian menutup wajahnya dan ia berguling-guling di atas kasurnya. 

Vivian galau, ia ingin duluan mengirimi pesan. Tapi ia takut kalau Liam tidak membalasnya. Ia ingin menelepon duluan, tapi lagi-lagi ia juga takut Liam akan menutup teleponnya atau tidak mengangkatnya.

"Arghhhhh..." jeritnya sendiri di dalam kamarnya.

Mama yang kebetulan lewat depan kamarnya langsung masuk. "Ada apa?! Mana yang sakit??" tanya Mama sambil memegang dahi Vivian.

"Ah.. Tidak.. Aku tidak apa. Aku hanya sedang merelaxkan tubuh" kata Vivian nyengir.

"Ohh.. Tapi kamu beneran tidak sakit kan?"

"Tidak kok ma.. Tenang aja"

"Kamu juga.. Sudah dewasa begini kenapa masih main mandi hujan kayak tadi. Malu-maluin aja" Mama memukul pundak Vivian pelan.

Vivian hanya tertawa mendengar celoteh Mamanya. Ia lalu memeluk Mamanya manja.

****

Liam duduk di teras kamarnya. Ia masih tidak percaya Vivian bisa seagresif itu. Walau itu bukan ciuman pertamanya. Entah kenapa ia masih merasa itu tidak nyata.

Ia sadar kalau Vivian baru pulang dari Amerika. Biasanya hal seperti itu lumrah terjadi di Amerika. Apakah dirinya yang terlalu kepedean menganggap Vivian ada perasaan padanya? Ataukah itu hanya sekedar salam?

Liam memandang ponselnya. Ia bingung kenapa Vivian tidak mencarinya sama sekali. Ia meminum segelas coklat panas sebelum akhirnya tidur. 

****

Esoknya, setelah berkeliling memotret obyek yang menarik. Liam datang ke toko Steve seperti biasa. Liam sedang mengotak-atik kameranya melihat hasil foto yang baru difotonya saat Vivian tiba-tiba masuk dan memesan segelas macchiato. 

Vivian melihat Liam yang sedang serius memandangi kameranya.

'Aku harus natural. Anggap saja semalam tidak terjadi apapun' batin Vivian berusaha tidak canggung.

Ia mendekati Liam dengan Macchiato di tangannya. "Hai.. Ini jasmu ya.. Terimakasih" katanya pada Liam.

"Oh oke" jawab Liam masih serius dengan kameranya.

Vivian mulai salah berpikiran negatif. 'Kenapa Liam sangat dingin padanya ya? Jangan-jangan ia marah ya sama kejadian semalam?'

Lihat selengkapnya