Setelah mengumpulkan informasi, Liam bermaksud ke toko Steve. Kala itu, ia melihat Emma yang sedang memakai sepatu hendak pergi bekerja.
"Em.. Aku boleh ikut kan ke toko Steve"
"Tentu saja" Emma tersenyum. Liam merasa kalau Emma sudah tidak begitu tertutup lagi. Ia sudah mulai mau lebih terbuka dengan orang lain walau kadang masih terkesan dingin.
"Jadi kamu pernah ikut camping tidak sebelumnya?" tanya Liam.
"Tidak"
"Dari sekolah juga tidak pernah?"
"Tidak. Papaku tidak mengizinkanku ikut kegiatan di outdoor seperti itu"
"Jadi nanti kalau kamu ikut, kamu bakal mengatakannya pada papamu tidak?"
"Tidak.. Papaku sudah tiada"
"Oh.. Maafkan aku. Turut berduka ya"
"Tidak apa."
"Tapi kalau boleh tau.. Sudah berapa lama kamu kehilangan papamu?"
"Baru beberapa bulan yang lalu"
"Oh.. Sakit ya?" tanya Liam lagi dengan hati-hati. Ia takut kalau Emma bersedih kembali.
"Iya.."
"Liam... Emma.." panggil seseorang dari belakang. Mereka menoleh dan melihat Vivian sudah mendekati mereka.
Ternyata mereka sudah sampai di depan toko. "Kamu baru sampai juga?" tanya Liam.
"Iya.. Ayo masuk"
Di dalam Steve sudah menunggu mereka.
"Nih.. Aku ada membeli donat. Silakan dimakan" Vivian menaruh sekotak donat di atas meja.
"Aku juga sudah membuatkan kalian kopi spesial" Steve dengan dibantu Emma menaruh empat gelas kopi di atas meja.
"Makasih" kata Vivian.
"Jadi bagaimana?" tanya Steve antusias saat mereka berempat sudah duduk bersama.
"Nah barang yang kita butuhkan adalah sleeping bag, matras, kompor, tabung gas, nasting, head lamp, senter dan selanjutnya makanan seperti beras, telur, mie instant dan sejenisnya yang bisa dibawa. Terserah kalau kalian mau bawa yang lain" terang Liam.