Sore menjelang malam, mereka makan malam seadanya dengan nasi yang dibawa Vivian beserta ayam suwir dan tempe bacem yang telah disiapkan oleh mama Vivian.
"Enak banget vi" ujar Steve yang makan dengan lahap.
"Makasih.." Vivian tersenyum senang.
"Aku boleh nambah kan?" tanya Steve.
"Tentu saja" jawab Vivian.
Selesai makan, Liam sibuk menyiapkan api unggun. Mereka akan panggang-panggang. Emma membantu Liam membawa kayu yang diberikan oleh penjaga. Vivian dan Steve masih menikmati makan malam mereka.
Setelah menumpuk beberapa batang kayu. Liam menyalakan apinya. Emma duduk di sampingnya dengan berusaha mengipas agar api itu cepat berkobar.
Vivian dan steve lalu bergabung dengan mereka berdua. Setelah api membesar dengan merata. Steve mengeluarkan sate yang sudah mereka tusuk untuk dipanggang.
Selain panggang-panggang, mereka juga bernyanyi bersama sambil menikmati bir yang mereka bawa supaya badan mereka tidak begitu dingin.
Malam semakin dingin, mereka masuk ke dalam tenda untuk tidur saat api unggun mereka telah padam dan sate yang mereka panggang telah habis.
Emma terbangun, ia merasa ingin buang air kecil. Vivian masih tidur dengan begitu pulas di sampingnya. Entah sudah jam berapa, Emma perlahan membuka tenda. Langit masih sangat gelap saat itu. Dengan berbekal Headlamp, ia pergi ke kamar kecil.
Suara jangkrik di malam itu membuat suasana semakin mencekam. Rasa takut menyerang Emma. Hanya saja ia tidak mampu untuk menahannya terlalu lama lagi.
Dengan memantapkan jiwa, ia berjalan pelan ke arah pos. Ia tidak berani terlalu menoleh kesana kemari.
"Fokus ke depan. Cepat selesaikan dan kembali" ocehnya takut.
Saat keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan misinya, Ia kaget melihat ada sosok yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Ia lalu menjerit histeris.
"Hei.. Hei.. Tenang.. Ini aku" suara laki-laki itu mencoba menenangkan Emma sambil memegang pundaknya.
"Kamu.." Emma memandang wajah lelaki itu dengan senter di kepalanya.
"Liam.. Apa yang kamu lakukan?"
"Aku hanya menemanimu."
"Untuk apa?"
"Tidak apa. Hanya saja aku mendengar suara langkah kakimu. Jadi aku mengikutimu"