The Innocent of Us

Lenny
Chapter #25

Chapter #25 Curious

Vivian menghampiri mamanya. "Ma.. Jadi mama Liam ada menelepon mama?"

Mamanya tampak khawatir "Tidak ada. Mama ingin meneleponnya. Tapi mama juga jadi merasa bersalah karena sudah mengenalkan mereka tadi. Harusnya mama tidak perlu melakukan hal itu." Mama tampak menyesalinya.

"Jangan menyalahkan diri mama. Itu memang sudah takdir mereka untuk bertemu disini. Kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka. Semoga mereka menemukan penyelesaian yang baik"

"Iya.." Mama memeluk Vivian. Ia tidak menyangka bahwa putrinya sudah dewasa. Mama menatap Vivian kemudian tersenyum padanya.

Keesokan harinya, Vivian sudah datang ke toko Steve pagi-pagi sekali. Ia datang membawa beberapa kue dan roti.

"Vi.. Kenapa kamu datang begini awal?"

"Iya.. Liam sudah datang?" tanyanya melirik ke dalam.

Steve mendengus "Belum. Kamu datang pagi begini hanya untuk menemui Liam?"

Vivian agak salah tingkah "Tentu saja tidak. Aku datang membawa sarapan. Kamu tidak mempersilahkanku masuk."

Steve menyingkir sedikit memberi ruang untuk Vivian masuk.

"Nah aku membawa kue. Ayo dimakan" kata Vivian menawarkan kuenya.

"Wah banyak sekali. Oh ya kamu ingin minum apa biar kubuatkan"

"Karena hari ini agak dingin. Aku mau segelas kopi panas ya"

"Baiklah.. Segera meluncur" kata Steve semangat.

Ia lalu membuat dua gelas kopi panas. Dan mereka mulai makan bersama.

"Jadi Liam ada meneleponmu?" tanya Vivian.

"Tidak. Dia juga tidak meneleponmu ya?" 

"Iya.. Aku ada mengirim pesan untuknya. Tapi gak tau uda dibalas belum" Vivian lalu merogoh tasnya mengambil ponselnya.

Ia lalu senang saat melihat ada pesan yang masuk "Ada.. Dia sudah membalasku" katanya girang hingga tidak sengaja menyenggol gelas kopinya hingga menyiprat ke baju Steve. 

Vivian yang sadar langsung mengambil tisu. Dengan inisiatif ia menyeka baju Steve. "Maaf.."

Lihat selengkapnya