The Innocent of Us

Lenny
Chapter #28

Chapter #28 Blood

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam saat Liam dan Emma tiba di depan rumah Emma. 

"Terimakasih banyak untuk hari ini" kata Emma bahagia.

Liam menatapnya lembut. Ia tersenyum. "Aku juga ingin berterimakasih padamu." Liam lalu menggengam tangan Emma. Kemudian ia berkata lagi.

"Em.. Tunggulah aku sebentar lagi. Aku pasti akan meyakinkan orang tuaku bahwa yang aku cintai adalah dirimu. Aku akan membatalkan pertunangan itu. Percayalah padaku.." Mata mereka beradu. Dimatanya tersirat kesungguhan hati Liam. Emma mengangguk pelan.

Mereka saling memandang satu sama lain. Sampai Emma merasa bahwa wajah Liam semakin dekat hingga Emma spontan menutup matanya.

Liam menghentikan dirinya kala melihat ada seseorang yang baru saja lewat dari samping mobilnya. Ia merasa tidak asing dengan orang tersebut. 

Emma yang sudah siap sedia merasa aneh kenapa tidak ada yang terjadi. Ia membuka matanya pelan. Dan seketika ia merasa malu karena ternyata Liam menatap serius ke depan.

"Ada apa?" tanya Emma yang bingung melihat raut wajah Liam.

Liam tanpa jawaban langsung keluar dari mobilnya. Emma yang tidak mengerti hanya mengikutinya.

"Liam.. Ada apa sebenarnya?" Emma menarik lengan Liam.

"Aku melihat Mamaku masuk ke rumahmu" jawabnya.

"Mamamu?! Gawat! Apa yang harus kita lakukan?"

"Kita ngendap-ngendap ke dalam. Aku juga ingin tau apa yang terjadi" perintah Liam. Emma hanya mengangguk.

Mereka mengintip dari celah pintu.

"Jika kalian memang saling mencintai, kalian boleh bersama saat ini juga. Ini adalah surat cerai kita. Kamu bisa segera menandatangani ini. Dan aku akan pergi sekarang juga" kata Nia seraya membanting sebuah amplop.

Bryan berdiri dan mendekatinya. "Apa maksudmu? Kenapa kamu memutuskan secara sepihak seperti itu?"

"Bukankah ini adalah akhir yang kalian inginkan??"

"Jangan menyimpulkan segala sesuatu sendiri. Aku tidak mengatakan ingin bercerai denganmu. Dan aku juga tidak mengatakan bahwa aku ingin kembali bersamanya" jelas Bryan.

Maria berdiri. "Apa maksudmu Ian? Kamu tau aku sudah menunggumu beberapa tahun ini hanya untuk kembali bersamamu" hardik Maria.

Bryan menatap Maria sebelum akhirnya ia merangkul Nia. "Aku hanya ingin tetap bersamanya. Karena bagaimanapun ia yang sudah menemaniku dari nol hingga saat ini." tatap Bryan pada Nia. Nia menutup mulutnya tak percaya. 

Lihat selengkapnya