"Hei.. Kenapa kita tidak merayakan diterimanya Emma di sekolah culinary le cordon bleu australia??" ujar Steve yang senang saat mereka berempat berkumpul di coffeeshopnya.
Emma tersipu. Ia tertunduk malu.
"Bagaimana kalau kita rayakan dengan menginap di villa sepupuku yang ada di puncak?" saran Vivian.
"Wah ide bagus itu. Jadi kapan kita pergi?"
"Karena Emma dua minggu lagi sudah akan berangkat. Sebaiknya minggu ini kita langsung pergi" terang Liam.
"Tapi minggu ini tidak ada libur. Tidak apa kamu tidak buka toko?"
"Tidak apa kalau demi Emma" Steve mengedipkan sebelah matanya pada Emma dengan genit.
Liam kemudian memelototinya membuat Steve segera mengalihkan pandangannya.
"Baiklah. Jadi semua setuju ke sana minggu ini?"
"Ya aku setuju"
"Aku juga"
"Aku sudah pasti.." Steve tersenyum lebar.
"Okay.. Kalau begitu nanti aku akan mengabari sepupuku. Aku juga akan mengabari kalian nanti" kata Vivian.
"Okay" ucap mereka serempak.
*****
Keesokan harinya, Vivian datang dengan wajah berseri.
"Tadaaaaa" tunjuknya pada sebuah kunci.
Steve menatapnya bingung. "Itu kunci apa?"
"Ishhhh.. Ini itu kunci villa yang mau kita datangi"
"Wah.. Kamu beneran dikasih pinjam ya?"
"Iya dong"
"Yes.. Akhirnya kita jadi pergi" Steve kegirangan hingga spontan memeluk Vivian.
Liam dan Emma kebetulan masuk ke dalam toko. Emma langsung melirik Liam. Liam mengacungkan telunjuknya di depan bibir memberi isyarat untuk diam.
Dengan sedikit berjingkat ia mendekati mereka.
"WOIII!!!" sahutnya keras.
Steve yang kaget langsung melepaskan pelukannya dan mundur ke belakang menginjak kaki Liam yang ada dibelakangnya.