Villa yang mereka tempati sangat unik. Designnya seperti model rumah jepang, dengan pintu geser dan lantai tatami. Di dalamnya juga ada kolam air panas, sauna dan taman kecil yang indah.
"Wow.. Aku tidak pernah melihat villa seperti ini" takjub Steve.
"Ini didesign langsung oleh kakak sepupuku. Bagus kan?? Dia itu sangat menyukai sesuatu yang berbau jepang." jelas Vivian.
"Keren.." gumam Emma takjub.
Mereka lalu menaruh tas mereka di dalam kamar.
"Oh ya.. Karena kita hanya berempat, jadi kita sekamar saja di sini." tunjuk Vivian pada empat kasur yang sudah tertata rapi di atas lantai.
"Benaran seperti kamar tidur nobita ya.. Ini kasurnya juga pasti bisa dilipat dan disimpan di lemari kan.." kata Steve.
"Betul sekali.. Itu lemarinya" tunjuk Vivian pada sebuah lemari geser.
"Wah.. Aku jadi merasa bisa bertemu doraemon setelah membuka pintu ini" Steve mengelus pintu itu pelan.
"Dasar gila!!" Liam memukul kepala Steve.
"Aduh.. Kenapa kamu memukulku?"
"Kamu terlalu banyak bermimpi. Jadi harus sedikit disadarkan."
"Enak aja"
Mereka berdua lalu bertekak.
Vivian membiarkan mereka berdua. Ia lalu mengajak Emma untuk keluar.
"Yuk kita mandi dulu. Aku sudah gerah banget dari tadi" ajak Vivian sambil meregangkan badannya.
"Ayo.." Emma mengiyakan.
"Lho mereka berdua kemana?" tanya Steve setelah sadar tidak melihat Vivian dan Emma lagi di dalam kamar.
"Tidak tau. Mungkin lagi masak" jawab Liam.
"Ya sudah. Ayo kita pergi berendam. Aku ingin berendam di kolam air panasnya" rangkul Steve. Liam dengan malas mengiyakan.
Di dalam kolam, Vivian dan Emma sedang menikmati air panasnya. Dengan menaruh handuk di atas kepala mereka, rasanya semua rasa lelah hilang perlahan.
"Nyaman sekali" ucap Vivian.
"Iya.."
Tiba" terdengar decit pintu. Karena pintu dorong jadi jika digeser akan terdengar sedikit bunyi decitan.