The Journey Of Elric : The Little Wanderer

Rivandra Arcana
Chapter #11

Sang Bulan Merah #11

Setahun telah berlalu sejak Elric memasuki pertapaan di Hutan Aetherwood. Kini, di usianya yang baru menginjak 16 tahun, ia telah mengalami transformasi yang menakjubkan. Kekuatan Festival of Blood yang sebelumnya menjadi simbol kegelapan kini telah berubah menjadi kekuatan Aetheria Sylvanis, warisan dari leluhur elf yang mengalir penuh dengan kehidupan dan kedamaian.

Pagi itu, Elric bangkit dari meditasi dengan semangat baru. Di sekelilingnya, hutan terasa lebih hidup dari sebelumnya. Pepohonan yang menjulang tinggi tampak seolah menyambutnya, dan burung-burung bernyanyi dengan irama ceria. Elric merasakan getaran energi dari alam, dan dalam dirinya, ia tahu bahwa kekuatan Aetheria Sylvanis telah sepenuhnya terbangun.

Elysia berdiri di sampingnya, dengan tatapan bangga. “Elric, kau telah melakukan perjalanan yang luar biasa. Kekuatanmu kini lebih kuat dan lebih murni daripada sebelumnya.”

“Terima kasih, Elysia,” kata Elric, merasakan kehangatan di dalam hati. “Aku merasa lebih terhubung dengan kekuatan leluhurku.”

Elysia mengangguk, senyumnya menandakan kepuasan. “Kini saatnya kau menunjukkan kepada dunia luar siapa dirimu yang sebenarnya. Kekuatanmu akan dibutuhkan.” Elysia lalu memberi Elric sebuah tongkat sihir, terbuat dari akar pohon dunia.

"Apa ini?" Tanya Elric kepada Elysia.

"Anggap saja itu adalah hadiah perpisahan dariku, bocah kecil." Ucap Elysia dengan nada lembut, lalu tersenyum hangat.

Elric menerima tongkat sihir itu, "Terima kasih atas bimbinganmu selama ini, Elysia." Ucap Elric sambil membungkukkan badannya. Elric lalu meninggalkan pohon dunia, tempat ia berlatih dibawah bimbingan Elysia, sang penjaga pohon dunia.

Elric menatap langit, pikirannya kembali kepada semua yang telah dia pelajari. Dia telah belajar untuk mengendalikan energinya, mengalir bersama kekuatan yang ada, dan mengubah kegelapan menjadi cahaya. Ia siap untuk melangkah ke dunia luar dan menghadapi tantangan yang akan datang.

Elric memulai perjalanannya tanpa tujuan yang pasti, hanya dibekali dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan kuno yang ia miliki, dan mencari asal-usul tentang ayah dan ibunya.

Saat melangkah di tengah hutan, di malam hari, Elric dihentikan oleh sosok bayangan yang muncul dari pepohonan.

Dari kegelapan, seorang pria bertopeng muncul. Topengnya berwarna hitam pekat, dihiasi dengan ukiran-ukiran yang tampak mistis di bawah cahaya bulan. Pria itu mengenakan mantel panjang yang menyembunyikan tubuhnya, berjalan tenang tanpa suara.

"Elric, si Bulan Merah," suara pria itu tenang, namun dingin. "Kau telah berhasil menundukkan kekuatan besar, namun perjalananmu baru dimulai."

Lihat selengkapnya