Elric merasa tergetar oleh kata-kata Fenrir. Ia menyadari bahwa kekuatan dalam dirinya jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan, dan tanggung jawab yang mengikutinya terasa lebih berat dari sebelumnya.
Torak, sang Raja Harimau, menatap Elric dengan senyum kecil, seolah menyadari beban yang kini menghampiri pemuda elf tersebut. “Fenrir benar,” ucap Torak dengan nada tenang. “Kau adalah penjaga keseimbangan. Kegelapan dan cahaya dalam dirimu bukan musuh satu sama lain, tetapi bagian dari satu kesatuan.”
Fenn, yang kini lebih tenang dari biasanya, melompat ke bahu Elric dan menepuknya pelan. “Jangan khawatir, Elric. Kita akan menempuh perjalanan panjang bersama. Kau tidak sendirian.”
Torak melanjutkan dengan nada yang lebih ringan, “Tapi sebelum semua itu, bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu? Fangorath punya beberapa hidangan yang pasti akan membuatmu merasa lebih baik. Dan jangan khawatir, mereka tidak menyajikan daging kelinci.” Ia tertawa kecil, dengan candaan khasnya.
Elric tertawa kecil, akhirnya merasa lebih nyaman dalam suasana baru ini. “Baiklah,” katanya sambil menghela napas, “Aku rasa aku bisa menggunakan sedikit hiburan sebelum perjalanan panjang berikutnya.”
“Bagus sekali,” kata Torak dengan senyum lebar. “Hari ini, kita mengadakan pesta untuk menyambutmu di istana. Kau layak mendapatkan sedikit istirahat dan kesenangan setelah semua ini.”
Elric, meski masih merasa terbebani oleh tanggung jawab yang besar, akhirnya menerima undangan itu dengan senang hati. Untuk pertama kalinya sejak ia meninggalkan Aetherwood, ia merasa benar-benar diterima. Fangorath, dengan segala keunikan dan kehangatannya, mulai terasa seperti tempat di mana ia bisa menemukan jawaban, bukan hanya tentang kekuatan, tetapi tentang siapa dirinya sebenarnya.
Malam yang hangat di Fangorath semakin meriah saat Elric, Fenn, Fenrir, dan Torak keluar dari aula besar menuju tempat pesta kerajaan. Langit malam dengan bulan purnama terlihat sangat indah, sementara lentera-lentera alami menyala, menerangi jalur menuju taman kerajaan yang luas. Di sana, para Beastfolk sudah mulai berkumpul, bersiap untuk malam perayaan.
Elric merasa suasana semakin ringan. Setelah perbincangan serius dengan Torak, undangan untuk bersantai dan menikmati pesta terasa seperti istirahat yang sangat ia butuhkan. Fenn, dengan gayanya yang ceria, melompat-lompat di sekitar Elric, menyebut-nyebut hidangan lezat dan tarian tradisional yang akan segera dimulai.
“Kau tahu, Elric,” kata Fenn sambil tertawa kecil, “Aku tidak pernah melihatmu tersenyum. Mungkin pesta ini adalah kesempatanmu untuk benar-benar melepaskan semua kekhawatiran.”
Elric tersenyum tipis, “Mungkin kau benar, Fenn. Setelah semua yang terjadi, aku rasa aku butuh istirahat. Tapi tetap saja, tanggung jawabku belum selesai.” tiba-tiba, Elric terpikir sesuatu. "Fenn, kenapa disini seolah-olah mereka sudah tahu kedatanganku?" Tanya Elric kepada Fenn.
Fenn tertawa kecil mendengar pertanyaan itu, "Sebenarnya, Tuan Fenrir sudah memberitahu ke beberapa orang selain aku dan Yang Mulia tentang kedatanganmu. Oleh karena itu, informasi ini menyebar dengan cepat, hanya dalam kurun waktu satu hari saja." Ucap Fenn dengan riang.