Setelah bersiap-siap, Elric dan Fenn melangkah kembali menuju aula istana Fangorath untuk bertemu dengan Raja Torak. Hati Elric berdebar-debar, tak hanya karena kegembiraan akan rencana mereka untuk menyusup ke Eldoria, tetapi juga karena penemuan misterius yang ia temukan di dalam dungeon. Dia membawa tongkat sihir yang terbalut kain itu, berharap Torak dapat memberikan penjelasan tentangnya.
Ketika mereka memasuki aula, Torak sedang duduk di kursi tahtanya, dikelilingi oleh beberapa penasihatnya. Wajahnya menunjukkan keseriusan, dan ketika melihat Elric dan Fenn, ia memberi isyarat untuk mendekat.
“Elric, Fenn. Apa yang bisa kalian laporkan?” tanya Torak, matanya langsung tertuju pada tongkat yang dipegang Elric.
“Tuan Torak,” Elric mulai, “di dalam dungeon kuno, kami menemukan sesuatu yang aneh.” Dengan hati-hati, ia meletakkan tongkat itu di atas meja di depan Torak, mengangkat kain yang menutupi dengan lembut.
Torak menatap tongkat itu dengan seksama, ekspresinya berubah dari rasa ingin tahu menjadi kekhawatiran. “Ini… ini bukan sembarang tongkat,” katanya pelan, mengulurkan tangan untuk memeriksa benda tersebut lebih dekat.
Fenn berdiri di samping Elric, menatap tongkat itu dengan rasa ingin tahu yang sama. “Apa itu?” tanyanya. “Dari mana asalnya?”
“Tongkat ini mungkin berasal dari zaman kuno, zaman ketika para penyihir legendaris menguasai kekuatan sihir yang lebih besar daripada yang kita ketahui sekarang,” Torak menjawab, tangannya masih menggenggam tongkat itu. “Lihatlah, ukiran ini… mereka menggambarkan kekuatan alam, dan mungkin juga hubungan dengan kekuatan leluhur yang kita ketahui sebagai Aetheria Sylvanis.”
Elric tertegun mendengar penjelasan Torak. “Jadi, tongkat ini bisa menghubungkan aku dengan kekuatan leluhurku?”
Torak mengangguk. “Mungkin saja. Namun, ada risiko yang harus dipertimbangkan. Tongkat ini mungkin memiliki kemampuan yang sangat besar, tetapi jika tidak dikendalikan dengan benar, dapat berbalik melawan pemiliknya.”
Fenn mengerutkan kening. “Apa maksud anda? Apakah ada kemungkinan tongkat ini bisa membahayakan Elric?”
Torak kembali menatap Elric, matanya penuh perhatian. “Setiap kekuatan besar datang dengan konsekuensi. Jika kau ingin menggunakan tongkat ini, kau harus mempelajari cara mengendalikannya dengan baik. Hal ini sangat penting, terutama mengingat kekuatan gelap yang juga mengalir dalam dirimu.”
Elric merasa tertekan mendengar peringatan itu, tetapi semangatnya tidak padam. “Aku siap belajar. Aku ingin menguasai kekuatan ini. Ini adalah bagian dari diriku.”
Torak tersenyum, melihat tekad yang membara di mata Elric. “Bagus. Namun, kami perlu mengujinya. Kita harus mencari tempat yang aman untuk melakukannya. Kami akan membawanya ke ruangan pelatihan di bagian belakang istana, di mana tidak ada ancaman dari luar.”