Keesokan harinya, setelah beristirahat dengan cukup di kediaman para naga api, Elric, Ayla, dan Fenn kembali bertemu dengan Drakathorn. Udara di dalam gua terasa hangat, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah dinding batu menambah suasana tenang.
Drakathorn memandang Elric dengan mata yang berbinar penuh antusiasme. "Elric, kemarin saat duel, kau menggunakan dua mantra sekaligus. Itu bukan hal yang biasa dilakukan oleh para penyihir pada umumnya."
Elric menatapnya dengan bingung. "Dua mantra? Maksudmu apa?"
"Saat duel kemarin," lanjut Drakathorn, "kau menggunakan sihir Aetheria Sylvanis dan sesuatu yang lain. Mantra pertama adalah 'Zeus Absorption,' yang memungkinkanmu menyerap energi petir, dan kemudian kau meluncurkan 'Thunderous Judgement,' sihir yang memanggil sambaran petir dari langit yang bertubi-tubi, itu adalah kombinasi mantra, atau penggunaan mantra ganda. Mantra ganda sangat sulit dilakukan bahkan untuk penyihir berpengalaman. Bagaimana kau bisa melakukannya?"
Elric mengerutkan kening, merenungkan ucapan Drakathorn. "Aku... aku tidak tahu. Saat bertarung, aku hanya merasa terdesak. Rasanya seperti kekuatan itu muncul begitu saja. Aku tidak pernah mempelajari mantra ganda sebelumnya."
Ayla dan Fenn yang mendengarkan percakapan itu saling berpandangan dengan keheranan. Ayla, yang biasanya cukup pendiam soal sihir, terlihat terkesan. "Mantra ganda? Itu pasti butuh kontrol yang luar biasa."
Drakathorn tersenyum lebar. "Itulah sebabnya aku berpikir kau perlu lebih banyak pelatihan. Jika kau bisa menggabungkan dua mantra tanpa sadar, bayangkan potensi yang bisa kau capai dengan latihan. Selain itu, aku bisa membantumu belajar menggunakan elemen api. Sebagai naga, api adalah elemen alami kami, dan aku bisa membantumu menguasainya."
Namun, sebelum Drakathorn bisa melanjutkan, Elric mengangkat tangannya, tanda bahwa ia ingin berbicara. "Aku menghargai tawaranmu, Drakathorn, sungguh. Tapi aku tidak bisa menerima latihan itu."
Semua yang ada di gua, termasuk Ayla dan Fenn, langsung terdiam. Drakathorn mengangkat alisnya dengan bingung. "Kenapa tidak? Kau punya potensi besar, Elric. Kau bisa menjadi lebih kuat."
Elric menggelengkan kepala perlahan, matanya menunjukkan rasa hormat yang tulus pada naga tersebut. "Aku tidak datang ke tempat ini untuk belajar menggunakan sihir api atau menggabungkan dua mantra. Aku datang karena aku ingin mencari kebenaran tentang ras naga yang bisa berubah menjadi manusia, seperti dirimu."
Drakathorn mendengarkan dengan seksama, lalu bertanya, "Itu alasanmu datang ke sini?"