Di dalam pikirannya, Elric berdiri di tengah kegelapan yang pekat. Sosok gelapnya, bayangan dirinya yang terpengaruh oleh Festival Of Blood, berdiri di hadapannya. Keduanya diam-diam saling menatap dengan penuh ketegangan, udara di sekitar mereka seolah memberat oleh sihir yang mengalir di antara mereka. Tidak ada lagi keraguan di mata Elric, tapi sosok gelapnya tampak tersenyum, seolah-olah mengetahui bahwa apa yang akan terjadi adalah pertarungan yang tak bisa dihindari.
"Kau sungguh berpikir bisa mengatasi aku?" sosok gelap itu mengejek, suaranya seperti desisan ular. "Festival Of Blood bukanlah sesuatu yang bisa dikendalikan begitu saja, Elric. Kau adalah bagian dari kekuatan ini, bukan sebaliknya."
Elric mengepalkan tangannya, merasa kemarahan membara di dalam dirinya. "Aku sudah cukup lama membiarkan kekuatan ini mengendalikan hidupku," katanya tegas, "tapi sekarang, aku akan memutuskan jalan hidupku sendiri."
Dengan kata-kata itu, pertarungan dimulai. Elric mengangkat tangannya, menggunakan sihir Aetheria Sylvanis untuk memanggil akar-akar kuat yang menjalar dari tanah, melingkari sosok gelapnya. Namun, sosok gelap itu tertawa keras, mengayunkan tangannya dan memunculkan gelombang energi merah darah yang menghancurkan akar-akar tersebut dalam sekejap.
"Kau terlalu lemah," ejek sosok gelap itu, dan tiba-tiba dia meluncur ke arah Elric dengan kecepatan luar biasa. Tangan sosok itu berlumuran energi gelap, siap untuk menghantam Elric dengan kekuatan mematikan. Elric nyaris tidak sempat menghindar, tetapi dia menggunakan Gaia’s Aegis, menciptakan dinding tanah yang menahan serangan tersebut.
Tanah di sekeliling mereka bergetar saat benturan kedua kekuatan ini terjadi, namun Elric tidak gentar. Dia tahu bahwa pertarungan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tapi juga pertarungan untuk menguasai kekuatan yang telah lama merasuki jiwanya. Keduanya melemparkan sihir demi sihir, Elric dengan kekuatan alam dan sosok gelapnya dengan kekuatan kegelapan dari Festival Of Blood.
Pertarungan itu berlangsung sengit. Setiap kali Elric mencoba menggunakan sihir Aetheria Sylvanis untuk menekan sosok gelap itu, energi dari Festival Of Blood meledak dan menghancurkan serangannya. Sosok gelap itu melancarkan serangan brutal tanpa henti, sementara Elric bertahan, berusaha mencari celah untuk mengatasi kekuatan yang merasuki jiwanya.
Pada satu titik, Elric mencoba menggunakan Gaia’s Earthspike untuk menyerang, memunculkan tombak tanah dari bumi yang melesat ke arah sosok gelapnya. Tapi sekali lagi, sosok gelap itu menghancurkan serangan tersebut dengan gelombang energi darahnya. Setiap serangan dari Elric sepertinya tidak cukup untuk menandingi kekuatan brutal dari Festival Of Blood.