Di dalam pikirannya, setelah pertempuran sengit yang melelahkan, Elric dan sisi gelapnya kini duduk berhadapan dalam suasana yang lebih tenang. Kegelapan yang melingkupi mereka terasa lebih lembut, seolah tidak ada lagi ketegangan besar yang menggantung di udara. Sosok gelap Elric duduk bersandar dengan santai, memainkan kilatan energi merah di antara jari-jarinya.
"Kau tahu, aku tak menyangka kita akan sampai pada titik ini," kata sosok gelap itu dengan nada yang jauh lebih ringan daripada sebelumnya. "Biasanya, kau akan berteriak, memohon, atau bahkan melawan dengan putus asa. Tapi kali ini, kau terlihat berbeda."
Elric mengangkat alisnya, tidak sepenuhnya yakin bagaimana menanggapi pujian samar tersebut. "Mungkin karena aku mulai menerima kenyataan bahwa aku tidak bisa menghindari bagian dari diriku ini," jawabnya sambil menatap sosok gelapnya. "Lagipula, kita terhubung, bukan? Suka atau tidak, kau adalah bagian dari aku."
Sosok gelap itu tertawa kecil, suaranya terdengar seperti gema jauh di kedalaman kegelapan. "Kau benar, Elric. Kita terikat oleh Festival Of Blood, dan itu tak bisa dipisahkan. Tapi jangan berpikir bahwa hal itu berarti kita harus akur."
Elric menyadari hal itu, tapi ada sesuatu yang masih mengganggunya. Dalam pikirannya, ia mulai memikirkan pelatihannya dengan Elysia dan bagaimana tubuhnya terus-menerus menolak energi alam. Itu adalah rintangan besar dalam usahanya untuk menguasai Aetheria Sylvanis dan meningkatkan kapasitas sihirnya. Kini setelah pertempuran itu usai, Elric merenungkan kemungkinan penyebab di balik masalah tersebut. Dan tiba-tiba, jawabannya seolah muncul begitu saja.
"Kau yang menolak energi alam itu," kata Elric tiba-tiba, matanya menatap tajam pada sosok gelapnya.
Sosok gelap itu berhenti tertawa dan memandang Elric dengan tatapan tajam, seolah rahasianya telah terbongkar. Namun, dia tidak berusaha menyangkalnya. Sebaliknya, dia hanya mendesah kesal, seakan-akan Elric baru saja menyentuh topik yang paling tidak ingin dibicarakannya.
"Memangnya kenapa kalau iya?" jawab sosok gelap itu dengan nada jengkel. "Aku tak ingin berbagi tempat di dalam dirimu dengan energi berbau rumput itu. Energi alam? Aetheria Sylvanis? Semua itu bukan untukku."
Elric mengernyitkan dahi, merasa sedikit kesal. "Energi Aetheria Sylvanis adalah bagian penting dari kekuatanku. Itu adalah warisan leluhurku, dan aku butuh menguasainya untuk mengembalikan Sylvandor."
Sosok gelap mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "Aku tak peduli dengan Sylvandor atau warisan leluhurmu. Yang aku pedulikan hanyalah Festival Of Blood dan kekuatan yang datang bersamanya. Kau mungkin melihat itu sebagai kutukan, tapi bagiku, itu adalah kekuatan murni, tanpa batasan."
Elric menghela napas panjang. Sekarang semuanya mulai masuk akal. Sosok gelap ini, manifestasi dari kekuatan Festival Of Blood dalam dirinya, jelas menolak energi alam yang ia coba satukan dengan tubuhnya. Penolakan itu bukan hanya fisik, itu adalah konflik mendasar antara dua kekuatan yang sangat berbeda.
"Jadi, itu sebabnya," gumam Elric, lebih kepada dirinya sendiri. "Karena kau tidak mau berbagi ruang dengan energi alam, tubuhku menolaknya."
Sosok gelap menatap Elric dengan mata menyipit, jelas merasa tidak nyaman dengan kenyataan yang terungkap. "Kau benar," katanya dengan nada yang lebih dingin. "Aku tidak ingin berbagi tubuh ini dengan kekuatan yang begitu... damai. Festival Of Blood adalah kekuatan yang lahir dari perang, darah, dan kematian. Kau sungguh berpikir aku bisa dengan mudah menerima energi yang berkaitan dengan pohon dan rumput?"
Elric merasa jengkel mendengar sikap acuh sosok gelapnya. "Kita ini satu tubuh. Kau tak bisa terus menolak setiap kali aku mencoba memperbesar kapasitas sihirku dengan energi alam."
Sosok gelap itu memutar bola matanya dengan nada malas. "Aku tidak peduli. Bagianku di dalam dirimu jauh lebih penting. Aku sudah ada sejak leluhurmu membuat perjanjian dengan para vampir, dan aku tidak akan hilang begitu saja karena kau ingin menjadi satu dengan alam."
Elric merasa frustasi. Dia tahu bahwa untuk mencapai potensi penuh, dia perlu menemukan cara untuk menyatukan kekuatan Aetheria Sylvanis dengan Festival Of Blood. Kedua kekuatan ini adalah bagian dari dirinya, dan meskipun mereka bertentangan, Elric merasa bahwa ada jalan untuk menyatukan keduanya.