The Journey Of Elric : The Little Wanderer

Rivandra Arcana
Chapter #45

Pertaruhan Di Lembah Kering #45

Elric mulai mundur ke arah lembah kering, menggunakan sihir penguatan fisik untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahannya. Dia tahu bahwa untuk berhasil menarik perhatian pasukan Eldoria, dia harus membuat mereka merasa terancam. Dengan kekuatan yang mengalir dalam dirinya, Elric berlari dengan lincah, menghindari panah yang meluncur ke arahnya.

“Kejar dia! Jangan biarkan dia lolos!” teriak Elion, memimpin pasukannya mengejar Elric. Pasukan Eldoria berlari dalam formasi yang rapi, berusaha menangkap Elric sebelum dia dapat melarikan diri ke dalam lembah.

Elric tidak menoleh ke belakang. Dia merasakan energi dari Festival Of Blood bergelora di dalam dirinya, memberinya kekuatan ekstra. Sementara itu, suara gelap di dalam dirinya membisikkan strategi untuk memanfaatkan pengalihan ini. “Bawalah mereka ke lembah, di mana pasukan kita menunggu. Ini adalah saat yang kita tunggu untuk menyergap mereka.”

Begitu Elric memasuki lembah kering, dia merasa aura ketegangan menyelimuti tempat itu. Dia bisa merasakan kehadiran para prajurit Sylvandor yang bersiap-siap di tempat persembunyian mereka. Elric mempercepat langkahnya, melintasi lembah dengan cepat, dan mengarahkan pandangannya ke atas tebing, di mana para pemanah bersiap untuk menyambut kedatangan pasukan Eldoria.

“Sekarang!” teriak Elric dengan suara lantang, memberi sinyal kepada pasukan Sylvandor yang bersembunyi. Saat itu, serentetan anak panah meluncur deras dari atas tebing, menembus udara dengan akurasi yang mematikan. Pemanah-pemanah Sylvandor, yang terlatih dan penuh konsentrasi, berhasil menjatuhkan beberapa prajurit Eldoria yang terdepan.

Kekacauan pun terjadi di antara pasukan Eldoria. Elion dan Althea yang memimpin di depan, langsung menyadari bahwa mereka telah terperangkap dalam sebuah penyergapan. “Apa yang terjadi? Berhenti! Bentuk garis!” Elion berteriak, berusaha mengatur pasukannya dalam situasi panik.

Namun, saat mereka mencoba untuk mundur, Elric melanjutkan dengan strategi yang telah ia rencanakan. Dia menggunakan sihir untuk memanipulasi tanah, menciptakan penghalang yang menghalangi jalur mundur pasukan Eldoria.

“Sekarang! Lempar Greek Fire!” perintah Rakka, dan para pelempar Greek Fire, yang sudah siap, melepaskan bom-bom berapi mereka ke arah pasukan Eldoria.

Api menyala terang, menciptakan kebisingan dan kepanikan di tengah barisan musuh. Ketika bom-bom itu menghantam, asap dan api melahap beberapa prajurit Eldoria, membuat mereka panik dan terseret ke dalam kekacauan.

“Lihat! Mereka terjebak!” seru salah satu prajurit Sylvandor dengan semangat, melihat kondisi pasukan Eldoria yang mulai terpecah. Elric memanfaatkan momen ini untuk melancarkan serangan lebih lanjut.

Dari tempat persembunyian, para prajurit Sylvandor menyerang dengan taktis, menembakkan anak panah dan meluncurkan Greek Fire ke mana pun mereka melihat musuh. Elric, di tengah kekacauan ini, tidak hanya mengawasi, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pertempuran. Dia menggunakan sihir alam untuk mengendalikan elemen, menciptakan angin kencang yang membantu mempercepat panah menuju musuh.

Di saat yang sama, Elric tidak bisa mengabaikan suara dalam dirinya. “Ini adalah kesempatanmu untuk menunjukkan kekuatanmu. Gunakan Festival Of Blood untuk memperkuat seranganmu!”

Dengan semangat yang menggelora, Elric memusatkan energinya pada Festival Of Blood. Dia dapat merasakan kekuatan gelap dan liar dalam dirinya. Bersama dengan energi Aetheria Sylvanis yang mengalir, dia menciptakan sebuah ledakan kekuatan yang meluncur ke arah pasukan Eldoria, membuat mereka terlempar dan hancur.

“Bersiaplah untuk menyergap yang tersisa!” teriak Elric kepada para prajurit Sylvandor. Dia melihat pasukan Eldoria yang terpecah dan terdesak ke dalam lembah, dan menyadari bahwa mereka tidak akan mampu melawan serangan yang terkoordinasi dengan baik ini.

Lihat selengkapnya