The Journey of Sha

FAKIHA
Chapter #1

Prolog

Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda. Seringkali, ketika kita berada di titik masalah yang sangat sulit, kita cenderung menganggap bahwa hidup ini tidak adil.

Padahal, kenyataannya hidup selalu berjalan berdampingan: antara bahagia dan sedih, antara masalah dan solusi, antara bersyukur dan kufur. Hal itu memang benar adanya, seperti yang sedang seseorang alami saat ini.

Kalian bisa lihat, seorang wanita muda berada di dalam dinding ruangan serba putih yang disulap sebagai ruang gym pribadi. Wanita berusia 24 tahun itu sedang memukul samsak yang berdiri di depannya dari satu jam yang lalu, meluapkan segala keluh kesah pada pukulan samsak di depannya itu. Perempuan muda itu juga membiarkan rambut gelombangnya di gulung asal, memakai baju jersey dan trening yang tidak ketat berwana hitam.

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa praktik nyata sulit dilakukan, sementara ucapan jauh lebih mudah diungkapkan.

Namanya Alisha Elizha Adnan, orang-orang memanggilnya Al atau Sha. Usianya sudah menginjakkan dua puluh empat tahun. Kini, Alisha sedang menempuh program profesi psikolog. Sebenarnya, itu bukan bagian dari impiannnya, itu impian dari kembarannnya.

Kalian harus tahu, perempuan yang bernama Alisha itu ucapan dan tindakannya sangat bijaksana, namun kadang-kadang dia juga bersikap seperti manusia pada umumnya, ucapannya lebih bijak pada orang lain daripada untuk diri sendiri.

Alisha menghela napas kasar saat ponselnya berdering. Tanpa perlu melihat layar, ia sudah tahu siapa yang menelepon sepagi ini. Hal itu membuatnya melayangkan pukulan terakhir ke samsak dengan penuh emosi.

Alisha segera mengambil ponselnya dan segera menggeser panel hijau. Panggilan video berlangsung. Wajah Alesha langsung terlihat di layar ponsel Alisha.

Lihat selengkapnya