Alexa, Saveriaz, dan Arken meneguk minuman mereka yang sudah dingin dengan cepat. Aroma teh mawar langsung memenuhi udara dan mulut mereka, berbaur dengan aroma kertas dari buku-buku tua. Di tempat yang sama Swad Wood dan Willy membantu mereka mempersiapkan beberapa benda, termasuk salinan singkat dan sederhana peta Hutan Wanzoo.
Mereka tak punya banyak waktu untuk bersantai-santai. Setelah semua siap, Swad Wood berpesan agar mereka saling menjaga, saling menyadarkan, dan saling membantu satu sama lain.
“Jadi, kita benar-benar akan berangkat menuju Mistrange?” Alexa terlihat getir.
Segala sesuatu tentang Desa Mistrange adalah hal yang tidak baik. Setidaknya itulah yang didengar dan dirasakannya selama ini. Dulu ia dan Axella sangat penasaran dengan desa ini, tapi begitu keadaan memintanya datang, semua rasa penasaran itu sirna menjadi rasa khawatir dan ketakutan.
“Jangan khawatir Alexa, aku akan menjagamu.” kata Arken.
“Sebenarnya Ar, aku tidak mengkhawatirkan diriku, aku mencemaskan saudariku.”
"Aku tahu.” Arken sedikit menunduk.
"Bagaimana keadaannya sekarang?" Alexa menerawang.
"Alexa. Kuatkan dirimu, kita akan segera menemukannya." ucap Arken.
Ingin sekali di saat seperti ini dia memeluk Alexa, ingin membuatnya tenang dan nyaman, tak ingin kehilangan dirinya. Diam-diam ia sedikit bersyukur bukan Alexa yang dibawa Floopy-Floopy itu. Arken sungguh tak bisa membayangkan bagaimana frustasinya dia jika hal itu terjadi pada Alexa. Ah! Lagi-lagi pikiran buruk ini.
*****
"Baiklah. Semua sudah siap. Tuan Swad, Will, terima kasih banyak. Kami memerlukan keberuntungan kalian.” Saveriaz menyimpan petanya dalam tas.
"Hmmh, tentu pangeran, tentu. Kami selalu berdo'a untuk kalian dan kebaikan negeri ini. Jangan lupa memberi kabar jika kalian sudah kembali, dan putri… saya turut berbela sungkawa atas kematian Ratu Hileda.”
"..."
Alexa mengangguk gagap pada Swad Wood. Hatinya terasa sakit. Tapi, lelaki tua itu memegang tangannya dengan lembut dan berharap untuk keselamatannya dengan tulus.
“Persiapkan diri kalian dari serangan yang mungkin datang. Tidak banyak petarung di Lerontaqia. Coba kirimkan surat ke Sankalia dan minta bantuan pasukan penjaga pada Noquen Lan.” usul Arken pada Willy.
"Baiklah."
Willy paham, di saat kacau seperti ini, mereka harus mampu melindungi diri sendiri dan mencoba bertahan selama mungkin. Mereka masih punya beberapa persediaan senjata di lantai atas, Willy menganggap dia dan kakeknya adalah penjaga perpustakaan, penjaga literatur dan informasi.