The Kingdom of Parandore

G. Cha
Chapter #27

Kristal Movya & Pengorbanan

Saat ini pertarungan semakin memanas. Suku Zorian melawan dengan busur dan anak panah mereka, beberapa menggunakan tongkat kayu dan sihir. Mereka berusaha melawan dengan tenaga penuh, mempertahankan tanah keramat mereka, tanah kelahiran, tanah kehidupan, dan tanah kematian mereka.

Saveriaz Selvij menyabetkan pedangnya pada monster-monster yang ada di darat, tapi mereka terus saja bermunculan tak ada habis-habisnya. Seakan dibunuh satu, maka akan lahir lagi dua, dan seterusnya.

Cain dan Aracales berusaha melindungi Alexa dan Axella yang menjadi sasaran utama. Azooure keluar dengan Elon’atea, menggunakan sisa kekuatan magisnya untuk menahan para monster dan penyihir, ia menciptakan benteng tinggi keperakan yang hampir bisa menahan mereka semua.

“Elon’atea... ambilkan Kristal Movya!” perintah sang Azooure sambil terus mengawasi musuh-musuhnya.

“Tapi Azooure...” Elon’atea terperanjat mendengar Azooure memintanya mengambilkan Kristal Movya.

“Ambilkan! Sekarang!” raung Azooure tak sabar. Si gadis berambut panjang Elon’atea pun berlari ke arah tempat tinggal Azooure.

Azooure berjalan cepat mendekati Alexa, sambil melawan penyihir-penyihir buruk rupa. Ia hanya mengibaskan tangannya, dan para penyihir itu terpelanting seperti terhantam benda keras, tapi mereka pantang menyerah dan terus saja berdatangan. Benteng sihir tidak akan bertahan lebih lama lagi, apalagi dengan keadaan Azooure yang sudah terluka parah sebelumnya. Kondisinya sangat mengkhawatirkan.

*****

Selang beberapa waktu kemudian, Elon’atea berlari menuju tempat Azooure berada dan menyerahkan sebuah bola Kristal kecil padanya. Gadis kecil itu membantu Azooure mempertahankan benteng.

“Alexa, kemarilah!”

Alexa mendekati Azooure.

“Bawalah teman-temanmu ke pondok barat dan hancurkan kristal ini. Kristal Movya akan memindahkan kalian keluar dari sini.”

“…” Alexa menerima Kristal itu dari Azooure.

“Cepat!”

“Tapi,”

“...” Azooure memandang Alexa, “Sampaikan salam dan pesanku pada Yaesha...”

“Pasti. Pasti akan kusampaikan." Terima kasih.

Alexa memanggil teman-temannya masuk ke dalam pondok, Azooure kembali fokus mempertahankan benteng. Di belakangnya, Elon’atea berlari mengikuti Alexa dan kawan-kawannya, sebelum Cain sempat menutup pintu, Elon’atea buru-buru menyerahkan secarik perkamen pada Alexa.

*****

Di dalam pondok, tanpa berkata-kata lagi Alexa menghancurkan Kristal itu. Suasana langsung gelap seakan badai akan datang, di luar pondok mereka bisa mendengar deru angin yang sangat kencang. Perlahan mereka tersedot pusaran tak terlihat, pusaran yang membuat mual karena terlalu cepatnya berputar.

Ada suara bising angin yang mengganggu pendengaran mereka, tapi mereka sudah tak mendengar kegaduhan para monster di luar lagi. Mereka dan pondok itu masih terus berputar. Alexa sekuat tenaga menahan agar dirinya tidak muntah di dalam pondok, luka Arken yang hampir sembuh mendadak terasa nyeri dan ngilu.

Rasanya lama sekali mereka berada dalam pondok yang mereka pikir sedang berputar itu. Lalu cahaya mulai masuk perlahan ke dalam pondok itu, menciptakan garis-garis cahaya yang bersilangan tak teratur… pusaran semakin kencang. Aracales hampir pingsan menahan kepala dan perutnya yang serasa diaduk-aduk.

Saveriaz dan Arken berpegangan pada tiang rumah. Putaran yang semakin kencang membuat mereka sedikit mati rasa. Beberapa detik kemudian dengan bunyi bedebum keras keadaan kembali terang dan mereka berhenti berputar.

Pusing. Mual. Berkeringat. Terengah-engah.

Menarik napas dalam-dalam. Axella muntah di jendela. Yang lain masih terkapar memegangi kepala dan perut masing-masing.

“Apa yang terjadi?” tanya Saveriaz lemah, takut kalau tiba-tiba dirinya pingsan atau muntah.

“Teman-teman...”

Semua menoleh pada Axella yang ada di dekat jendela.

“Ada apa?”

Axella menoleh takjub bergantian pada teman-temannya dan luar jendela.

“Kita sudah tidak berada di pemukiman Suku Zorian...” ujarnya.

Mereka semua berdiri dan dengan langkah gontai keluar dari pondok. Lutut mereka masih gemetaran menanggung beban tubuh.

*****

Mereka sudah berada di tepi sungai, perbatasan Hutan Ryrs Wilds paling utara dan Kota Interleda, meski masih bisa dibilang cenderung berada di tepi hutan Ryrs Wilds.

“Bagaimana bisa?”

Alexa meremas perkamen kecil yang ada di genggamannya. Sadar ada sesuatu di tangannya, ia segera membuka perkamen dengan tulisan tangan yang dibuat agak terburu-buru itu.

“Alexa, Kristal Movya adalah inti hati dan jantung Azooure Fellycith. Dia akan segera meninggal setelah kau menghancurkan kristalnya. Kabulkanlah apapun yang dia minta padamu.”

Lihat selengkapnya