The Last Episode

queenara valerie
Chapter #12

"pusat kuliner Blok S"

(Stream "A Day That Feels Better" by Pamungkas for a Better Reading Experience)

________________________________________________________

“Duuuh, supir gue lama banget, dah.” Gerutuku sembari celingak-celinguk ke arah jalan.

“Abis ini kemana, Ri?” tanya Matt, kentara sekali ia tidak sudi pulang ke rumah dengan jam yang tanggung ini.

“Pengen pergi sih,” kebetulan aku ini anak ekstrovert mentok yang gak begitu betah dirumah lama-lama. “Tapi…kemana juga bingung.” Aku cemberut karena tak kunjung mendapat ide kemana aku harus pergi.

“Hoi,” Matt menoleh ke arah Max dan menepuk lengan cowok itu. “Ngacir bertiga sama Ria, yuk.” ajaknya dan yang diajak malah memberikan tatapan aneh pada Matt. “Apa?” tantang Matt menaikkan alisnya.

“Kemana dulu?” tanyanya dingin sembari menghempaskan tangan Matt yang masih ada di pundaknya.

“Ri, kemana?” Matt malah bertanyaku, sudah tahu aku gak tahu mau kemana, masih aja nanya.

“Gak tahu.” sahutku, sebelum pada menit berikutnya ada ide cemerlang muncul dalam benakku. “Blok S, aja yuk?”

“Blok m, Blok S. Semuanya blok-blokan ya ide lo,” sindir Matt karena aku pun sering mengajak teman-temanku pergi ke daerah Blok m yang ramai dan penuh dengan hidden gem. “Ada apaan lagi tuh di Blok S?”

“Tempat makanan pinggir jalan. Tapi, yang paling enak es podengnya.” Aku tahu daerah Blok S ini awalnya karena orangtuaku yang memperkenalkannya. Konon katanya mereka seringkali pergi ke Blok S ini kalau uang jajan pada saat mereka masih kuliah itu sedang menipis. Blok S ini berada tepat di belakang daerah Senopati yang dipenuhi oleh restoran-restoran mahal dan fancy. Ikonik sekali ketika pada daerah depannya terdapat makanan “orang kaya”, sedangkan pada bagian belakangnya terdapat makanan sederhana.

“Kesana naik apa?” tanya Max.

“Gue bawa motor.” jawab Matt memandangi motor nya yang ada di bagian sebelah rumah Joy. “Tapi, maaf hanya bisa menampung satu orang, kecuali kalian berdua mau nempel-nempelan duduk di belakang gue.” Matt dengan gaya menggoda yang sungguh membuatku mual.

Max mantap membuang pandangannya pada cowok itu. “No, thanks."

“Gak, ogah. Bau keringet lo berdua.”

“Yeeee, kayak lo enggak aja Ri!” bantah Matt.

“Gue sama supir gue aja. Dia juga lagi otw kesini.”

 

Lihat selengkapnya