The Last Future

Lyn Celine
Chapter #1

Prolog

Penyesalan akan datang nanti, tapi sebelum penyesalan itu ada biarkan semuanya seperti ini dulu, biarkan semua perasaan yang ada ikut mengalir bersama desiran hati ini.

***

Aleta tidak pernah merasakan dunia seluas dari yang dia pikirkan, Aleta tidak pernah menyangka senyumnya akan sebanyak dari yang dia kira. Hanya bersama Arven Putra Rupadi, semuanya itu menjadi nyata.

***

Napas Aleta terasa tersengal, dia melepaskan diri Arven.

Arven tampak bingung melihat ekspresi wajah Aleta, cewek itu tampak gugup. Bahkan Arven sempat merasa bibir Aleta bergetar saat ciuman tadi.

 "Hei," ucap Arven sambil mengambil dagu Aleta.

Pandangan mereka bertemu.

"Bagaimana cara kita melakukannya?" tanya Aleta dengan tampang polos.

Arven menggeleng, "Jangan pikirkan bagaimana caranya. Kita lakukan saja."

"Waktuku masih banyak, aku akan menginap disini, jangan terburu-buru Arven," ujar Aleta tanpa menyembunyikan kegugupannya.

Arven mengangguk, "Oke."

"Apa kau takut?" Aleta mendongak menatap mata Arven.

Arven tersenyum lembut berharap Aleta akan tenang saat melihatnya. "Tidak," jawab Arven.

Dia lalu langsung memeluk Aleta dengan erat. Arven menarik nafas bergetar, tangannya yang dingin mendekap tubuh mungil cewek itu.

Aleta tau, Arven sama gugupnya dengan dia, tapi cowok itu pintar menyembunyikannya.

"Aku hanya takut kalo kita putus," ujar Arven dengan suara dalam.

Cowok itu melepaskan pelukannya dan menatap Aleta, "Aku sayang sama kamu Ta, aku cinta sama kamu, aku takut kalau sampai kehilangan kamu."

Aleta menelan dan memejamkan matanya dengan erat, dia percaya Arven sungguh-sungguh mengatakannya, dia tau Arven cinta padanya dan begitu juga dengan dirinya.

Lihat selengkapnya